Presiden Raisi dan Biden Bertukar Kata-Kata Pedas, Menyangkut Pembebasan Iran

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 4 November 2022 16:20 WIB

Presiden Joe Biden dan Presiden Ebrahim Raisi (Reuters)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ebrahim Raisi dan Presiden AS Joe Biden bertukar kata-kata pedas menyangkut pembebasan Iran.

Biden dalam sebuah kampanye di California mengatakan bahwa ia akan "membebaskan Iran". Pernyataan ini berkaitan dengan maraknya demonstrasi melawan pemerintah negara itu yang berawal dari protes terhadap kematian Mahsa Amini di dalam tahanan polisi karena dinilai melanggar aturan berpakaian.

“Jangan khawatir, kita akan membebaskan Iran. Mereka akan segera membebaskan diri mereka sendiri,” kata Biden dalam pidato kampanye di California, Kamis, 3 November 2022, ketika puluhan demonstran berkumpul di luar memegang spanduk yang mendukung pengunjuk rasa Iran.

Biden tidak menjelaskan pernyataannya atau merinci tindakan tambahan apa yang akan dia ambil selama sambutannya di MiraCosta College dekat San Diego itu.

Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih juga tidak segera mengeluarkan tanggapan atas pernyataan itu.

Namun pernyataan itu membuat pemerintah Iran geram. Presiden Iran Raisi mengatakan bahwa negaranya telah dibebaskan oleh revolusi Islam 1979.

Advertising
Advertising

"Saya memberi tahu Biden bahwa Iran dibebaskan 43 tahun lalu," kata Presiden Ebrahim Raisi dalam pidato langsung yang disiarkan televisi, Jumat, 4 November 2022.

Peringatan Pendudukan Kedutaan AS di Teheran

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintah Iran memperingati perebutan kedutaan AS di Teheran pada 1979. Peringatan kali ini digelar di tengah demo mahasiswa dan masyarakat.

Mahasiswa radikal menyerbu kedutaan segera setelah jatuhnya Shah yang didukung AS pada 1979, dan 52 orang Amerika disandera di sana selama 444 hari. Kedua negara telah bermusuhan sejak saat itu.

Gambar yang disiarkan di televisi pemerintah menunjukkan demonstrasi anti-Amerika yang dihadiri oleh puluhan ribu orang di seluruh negeri pada "Hari Nasional Memerangi Kesombongan Global". Lagu-lagu menyerukan "Matilah Amerika" dan menggambarkan musuh bebuyutan Iran sebagai manifestasi Setan.

Anak-anak sekolah membawa spanduk untuk mendukung penyerbuan kedutaan dan mengibarkan bendera Iran.

Demonstrasi hari Jumat sangat kontras dengan gelombang protes yang melanda negara itu sejak seorang wanita Kurdi berusia 22 tahun, Mahsa Amini, meninggal dalam tahanan polisi moral pada 16 September setelah ditangkap karena berpakaian tidak pantas.

Kantor berita aktivis HRANA mengatakan pada hari Jumat bahwa 300 pengunjuk rasa telah tewas dalam kerusuhan termasuk 47 anak di bawah umur, serta 37 anggota pasukan keamanan.

Lebih dari 14.000 orang ditangkap, termasuk 385 mahasiswa, dalam protes di 134 kota besar dan kecil, dan 132 universitas, katanya.

Iran menyalahkan Amerika Serikat dan musuh asing lainnya atas kerusuhan itu, dengan mengatakan mereka ingin mengacaukan negara.

Reuters

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

9 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

10 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

15 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

16 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

16 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

16 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

1 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

1 hari lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

1 hari lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya