Kapal Pengungsi Tenggelam di Perairan Yunani, 21 Orang Tewas

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Kamis, 3 November 2022 10:30 WIB

Sekelompok migran terbungkus selimut darurat, setelah diselamatkan dari perairan lepas pulau Evia, Yunani, 1 November 2022. Hellenic Coast Guard/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Penjaga pantai Yunani menyatakan telah menemukan mayat 21 pengungsi dari dua kapal yang terbalik dan tenggelam di lepas pantai Yunani pada awal pekan ini. Sejumlah 20 mayat ditemukan di dekat Pulau Evia pada Rabu, 2 November 2022, sehari setelah sebuah perahu layar yang diyakini membawa hampir 70 orang tenggelam akibat badai.

Baca: Korea Utara Menembakkan Rudal Balistik ke Jepang, Rakyat Diminta Berlindung

Satu mayat lainnya ditemukan pada hari Selasa dalam kecelakaan terpisah di lepas pantai pulau Samos, Yunani, di mana sebuah perahu kecil dari pantai Turki terbalik dengan 12 orang di dalamnya.

Penjaga Pantai menyatakan lebih dari 30 orang diduga hilang dalam insiden di dekat Pulau Evia, dengan tujuh lainnya hilang di Samos.

Seperti dilansir Reuters, 12 orang telah diselamatkan tetapi para penyintas mengatakan kepada pihak berwenang 68 orang berada di dalam kapal yang tenggelam di Pulau Evia itu.

Advertising
Advertising

Yunani, Italia, dan Spanyol menjadi tujuan bagi orang-orang yang melarikan diri dari Afrika dan Timur Tengah untuk mencari keselamatan dan kehidupan yang lebih baik di negara-negara Uni Eropa. Pada Oktober lalu, lebih dari 20 orang tewas dalam dua kapal pengungsi yang karam di dekat Pulau Kythira dan Lesbos.

Jumlah pencari suaka yang berusaha mencapai Eropa dari Turki menurun sejak krisis migrasi Eropa pada 2015. Namun pihak berwenang Yunani mengatakan mereka telah melihat peningkatan upaya masuk melalui perbatasan darat dan laut dengan Turki.

Penjaga pantai Yunani mengatakan telah menyelamatkan sekitar 1.500 orang dalam delapan bulan pertama 2022, meningkat dari periode yang sama tahun lalu yaitu 600 orang.

Pejabat Yunani mengatakan penyelundup manusia sekarang sering mengambil rute yang lebih panjang dan lebih berbahaya ke selatan untuk melewati patroli Uni Eropa di Kepulauan Aegean dalam upayanya mencapai Italia.

Menteri Migrasi Yunani Notis Mitarachi mengatakan pekan ini bahwa hampir tidak mungkin memantau ribuan kapal yang berlayar di perairan internasional selatan Yunani.

“Pada 2021, sekitar 80 persen keberangkatan (migran) dari Turki langsung menuju Italia,” kata Mitarachi kepada radio Parapolitika. “Tentu saja, ketika kondisi cuaca ekstrem, kapal-kapal ini tidak akan berhasil.”

Organisasi Internasional untuk Migrasi telah mencatat hampir 300 pengungsi tewas dan hilang di Mediterania timur pada tahun ini, termasuk 22 anak-anak. Pada 2021, angka yang tercatat adalah 111 orang tewas.

Baca: Warga Palestina Khawatir Kembalinya Netanyahu Menyebabkan Lebih Banyak Kekerasan

AL JAZEERA | REUTERS

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

3 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

4 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

6 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

6 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

9 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

1 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

3 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

4 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya