Korea Utara Menembakkan Lebih dari 100 Peluru Artileri ke Zona Penyangga Militer

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Rabu, 2 November 2022 16:45 WIB

Peluncuran rudal di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, dalam foto tak bertanggal yang dirilis pada 10 Oktober 2022. Berbagai tes disimulasikan dengan menargetkan fasilitas komando militer, menyerang pelabuhan utama, dan menetralisir bandara di Selatan. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Korea Selatan menyatakan Korea Utara menembakkan lebih dari 100 peluru artileri dari pantai timurnya ke zona penyangga militer yang ditetapkan dalam perjanjian militer dengan Selatan pada Rabu, 2 November 2022.

Baca: Ingin Centang Biru di Twitter? Elon Musk: Bayar US$ 8

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengatakan penembakan itu merupakan pelanggaran terhadap perjanjian 2018. Penembakan terjadi setelah Korea Utara meluncurkan sejumlah rudal balistik termasuk yang mendarat di dekat perairan Selatan untuk pertama kalinya.

Rudal itu mendarat di luar perairan teritorial Korea Selatan, tetapi di selatan Garis Batas Utara (NLL), perbatasan maritim antar-Korea yang disengketakan.

Pesawat-pesawat tempur Korea Selatan menembakkan tiga rudal udara-ke-darat ke laut utara melintasi NLL sebagai tanggapan atas penembakan rudal Korea Utara. Seorang pejabat Korea Selatan mengatakan senjata yang digunakan termasuk AGM-84H/K SLAM-ER, yang merupakan senjata serangan presisi buatan AS yang dapat terbang hingga sejauh 270 km dengan 360 kg hulu ledak.

Advertising
Advertising

Peluncuran Korea Selatan itu dilakukan setelah kantor Presiden Yoon Suk-yeol Yoon berjanji merespons dengan cepat dan tegas sehingga Korea Utara membayar harga untuk provokasinya.

“Provokasi Korea Utara hari ini adalah tindakan perambahan teritorial oleh rudal yang menembus NLL untuk pertama kalinya sejak divisi (kedua Korea),” demikian pernyataan dari kantor Presiden Yoon.

Korea Utara menyatakan serangkaian peluncuran tersebut sebagai tanggapan atas latihan militer sekutu.

Sekretaris Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara, Pak Jong Chon, mengatakan jumlah pesawat tempur yang terlibat dalam Vigilant Storm—nama latihan militer Korea Selatan dan Amerika Serikat—membuktikan latihan itu agresif dan provokatif dan secara khusus menargetkan Korea Utara. Pak mengatakan bahkan namanya meniru Operation Desert Storm yang dipimpin Amerika terhadap Irak pada 1990-an.

“Langkah berlebihan pasukan musuh untuk konfrontasi militer telah menciptakan situasi serius di semenanjung Korea,” kata Pak dalam pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara KCNA, Rabu, 2 November 2022.

Pada hari Selasa di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Ned Price mengatakan latihan itu murni untuk pertahanan dan Amerika telah menjelaskan kepada Korea Utara bahwa mereka tidak memiliki niat bermusuhan terhadap negara itu.

Price menambahkan Amerika dan sekutunya juga telah menjelaskan bahwa akan ada biaya besar dan konsekuensi besar jika Korea Utara melanjutkan uji coba nuklir, yang akan menjadi langkah berbahaya dan tidak stabil.

Dalam panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin menyebut peluncuran rudal Korea Utara itu belum pernah terjadi sebelumnya dan merupakan tindakan provokasi militer serius. Park mengatakan kedua pejabat tersebut mengutuk peluncuran tersebut dan setuju bekerja sama melawan ancaman Korea Utara.

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan menyatakan, karena peluncuran tersebut, beberapa rute penerbangan di atas laut antara Korea Utara dan Jepang akan ditutup hingga Kamis pagi, 3 November 2022.

“Militer kami tidak akan pernah bisa mentoleransi tindakan provokatif Korea Utara semacam ini, dan akan menanggapi dengan tegas di bawah kerja sama erat Korea Selatan-Amerika Serikat,” kata JCS.

Baca: Tembakan Rudal Korea Utara Mengenai Perairan Kora Selatan

REUTERS

Berita terkait

Taeyong dkk Gelar Konser di GBK, Ini Profil Lengkap 23 Personel NCT

15 jam lalu

Taeyong dkk Gelar Konser di GBK, Ini Profil Lengkap 23 Personel NCT

Profil lengkap 23 member NCT antara lain Taeyong, Jaemin, hingga Jisung yang gelar konser di Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

21 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

1 hari lalu

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

Kim Yo Jong adik Kim Jong Un menyangkal tuduhan Amerika Serikat dan Korea Selatan kalau senjata Korea Utara digunakan dalam perang Ukraina

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

2 hari lalu

Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

Salah satu lagu Frank Sinatra menjadi soundtrack atau OST serial populer asal Korea Selatan, Squid Game. Ini lagu top lainnya.

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya