Kementerian Luar Negeri Amerika Menuduh Rusia Membiarkan Kelaparan

Reporter

magang_merdeka

Rabu, 2 November 2022 14:00 WIB

Para pejabat Pusat Koordinasi Gabungan memeriksa biji-bijian dari Ukraina yang diangkut kapal kargo Razoni berbendera Sierra Leone selama inspeksi di Laut Hitam di lepas pantai Kilyos, dekat Istanbul, Turki, 3 Agustus 2022. Kementerian Pertahanan Turki/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada Selasa,1 November 2022,menuduh Rusia membiarkan negara-negara berkembang kelaparan setelah Moskow menarik diri dari kesepakatan yang ditengahi PBB dengan Ukraina agar memungkinkan dilakukannya ekspor gandum.

Badan yang mengawasi kesepakatan itu mengatakan ekspor biji-bijian akan dihentikan pada Rabu, 2 November 2022 setelah Rusia pada akhir pekan lalu mengumumkan menarik diri dari kesepakatan.

"Setiap keputusan Kremlin untuk mengganggu inisiatif ini pada dasarnya adalah pernyataan bahwa Moskow tidak peduli," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ned Price.

Advertising
Advertising

"Moskow tidak peduli jika dunia kelaparan. Moskow tidak peduli jika orang kelaparan. Moskow tidak peduli jika krisis pangan dunia diperparah," katanya kepada wartawan.

Para pejabat Pusat Koordinasi Gabungan memeriksa biji-bijian dari Ukraina yang diangkut kapal kargo Razoni berbendera Sierra Leone selama inspeksi di Laut Hitam di lepas pantai Kilyos, dekat Istanbul, Turki, 3 Agustus 2022. Kementerian Pertahanan Turki/Handout via REUTERS

Baca juga: 2 WNI yang Selamat dari Halloween Itaewon Jalani Masa Pemulihan

Dia menambahkan, Amerika mendukung upaya Sekjen PBB Antonio Guterres untuk menghidupkan kembali pakta tersebut dan akan melakukan apa pun yang dia anggap bermanfaat untuk dilakukan.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menuntut adanya jaminan keamanan dari Ukraina atas penggunaan jalur Laut Hitam yang digunakan untuk mengirim gandum tetapi dipakai menyerang kapal-kapal Rusia di Krimea.

Sehari sebelumnya Price menuduh Rusia melakukan pemerasan dengan tuntutannya itu. Dia juga mengatakan Amerika akan mendukung perubahan rencana tersebut.

"Inisiatif itu berhasil," ujarnya.

Dia menyatakan hampir 10 juta metrik ton gandum dan biji-bijian telah dikirim untuk membantu meringankan harga pangan global yang melonjak setelah invasi Rusia ke Ukraina. Price pun mengingatkan setiap ons makanan yang dikirim akan bermanfaat bagi orang-orang yang kelaparan di dunia.

NDTV | NESA AQILA

Baca juga: Kimia Alizadeh Membelot dari Iran ke Negara di Eropa

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Rusia Kerahkan Tim Penyelamat dan Pesawat untuk Bantu Cari Helikopter Ebrahim Raisi

2 jam lalu

Rusia Kerahkan Tim Penyelamat dan Pesawat untuk Bantu Cari Helikopter Ebrahim Raisi

Ajudan Vladimir Putin mengatakan Putin memerintahkan pengiriman 50 orang penyelamat untuk membantu pencarian helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

1 hari lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

1 hari lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

1 hari lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

2 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

3 hari lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

4 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

4 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya