Geng Narkoba Menyerang, 5 Polisi Ekuador Tewas

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Rabu, 2 November 2022 09:00 WIB

Polisi berdiri di samping sebuah mobil yang meledak di dekat terminal bus sebagai tanggapan atas pemindahan tahanan yang sedang berlangsung yang dilakukan sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk mengurangi kepadatan di penjara negara itu, di Pascuales, di pinggiran Guayaquil, Ekuador 1 November 2022. REUTERS/Vicente Gaibor del Pino

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya lima polisi Ekuador tewas dalam serangan bom yang dilakukan oleh geng narkoba pada Selasa, 1 November 2022. Serangan itu merupakan respons atas pemindahan tahanan dari penjara yang penuh sesak dan penuh kekerasan. Insiden itu mendorong Presiden Guillermo Lasso mengumumkan keadaan darurat di dua provinsi.

Baca: Ingin Centang Biru di Twitter? Elon Musk: Bayar US$ 8

Lasso, seorang konservatif, telah berulang kali menyalahkan kekerasan, termasuk di dalam penjara, pada pembalasan geng narkoba atas upaya pemerintahnya untuk memerangi perdagangan narkoba.

Ekuador adalah titik transit narkoba yang ditujukan ke Amerika Serikat dan Eropa.

Dalam pidato yang disiarkan melalui video, Lasso mengatakan serangan pada Selasa malam dan dini hari, termasuk sembilan ledakan di dua kota, merupakan deklarasi perang terbuka oleh geng narkoba.

Advertising
Advertising

“Apa yang terjadi antara tadi malam dan hari ini (Selasa) di Guayaquil dan Esmeraldas jelas menunjukkan batas yang ingin dilampaui oleh kejahatan terorganisasi transnasional,” kata Lasso. “Kami mengambil tindakan yang membuat mereka khawatir, karena itu terjadi reaksi kekerasan.”

Ia mengumumkan keadaan darurat di provinsi Guayas dan Esmeraldas, di mana pasukan keamanan akan mengintensifkan operasi dan jam malam mulai pukul 21.00 waktu setempat.

Lasso, yang membatalkan perjalanan pribadi ke Amerika Serikat karena serangan itu, telah berulang kali menggunakan deklarasi darurat untuk mencoba dan melawan kekerasan.

Polisi menyatakan enam ledakan dilaporkan pada Selasa pagi di beberapa daerah di barat kota Guayaquil, sementara dua polisi tewas dalam serangan terhadap mobil patroli di pinggiran kota. Tiga polisi lainnya tewas di kota pada hari itu.

Tiga ledakan dilaporkan di Esmeraldas dan tujuh petugas penjara disandera oleh narapidana sebagai protes atas pemindahan tahanan. Menurut lembaga pemasyarakatan SNAI, para petugas itu dibebaskan setelah negosiasi.

Sistem penjara Ekuador telah menghadapi masalah struktural selama beberapa dekade, tetapi kekerasan penjara telah meningkat sejak akhir 2020, menewaskan sedikitnya 400 orang.

SNAI menyatakan 515 tahanan telah dipindahkan dari Penitenciaria Guayaquil, penjara paling kejam di Ekuador, ke penjara lain di seluruh negeri. Pemindahan bertujuan mengurangi kepadatan dan memastikan keamanan penghuni penjara.

Baca: Rapper Takeoff Tewas Ditembak karena Perselisihan Judi

REUTERS

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

20 jam lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

1 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

2 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

2 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya