Wuhan dan Puluhan Kota di China Kembali Lockdown, Kasus Corona Naik Lagi

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 29 Oktober 2022 09:51 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - China kembali melakukan penguncian di sejumlah wilayah atau lockdown karena ditemukan kasus Corona. Salah satu yang melakukan penguncian adalah Wuhan, wilayah tempat pertama kali kasus Covid-19 ditemukan pada 2019.

Baca: Muncul Varian Baru Covid-19 NeoCov, WHO Bilang Begini

Dilansir dari Reuters, Sabtu, 29 Oktober 2022, Wuhan melaporkan sekitar 20 hingga 25 infeksi baru setiap hari pada pekan ini. Pemerintah setempat pun memerintahkan lebih dari 800.000 orang di satu distrik untuk tetap tinggal di rumah hingga hari Minggu.

"Saya tidak tahu harus berbuat apa. Jika kami masih bisa bertahan hidup seperti ini maka saya kira itulah yang akan kami lakukan," kata seorang warga Wuhan bermarga Chang, 38 tahun.

"Ketika kami melihat berita tentang COVID ini, kami sekarang merasa agak mati rasa. Kami merasa mati rasa terhadap semua itu. Kami merasa semakin mati rasa."

Wuhan juga menangguhkan penjualan daging babi di beberapa bagian kota, menurut gambar dan posting di media sosial setelah satu kasus COVID ditemukan. Menurut pihak berwenang kasus Covid tersebut terkait dengan rantai pasokan daging babi lokal.

Advertising
Advertising

Di Xining, ibu kota provinsi Qinghai, unggahan media sosial menceritakan tentang kekurangan pangan dan kenaikan harga barang-barang penting. Harga naik ketika otoritas kesehatan di kota berpenduduk 2,5 juta orang itu berusaha menahan lonjakan kasus COVID setelah liburan Hari Nasional di awal Oktober.

"Untuk mengurangi risiko penularan, beberapa toko sayur dan buah telah ditutup dan dikarantina," kata seorang pejabat pemerintah Xining, Rabu.

Kota-kota besar lainnya di seluruh China termasuk Zhengzhou, Datong dan Xian telah menerapkan pembatasan baru minggu ini untuk mengendalikan wabah lokal. Di Beijing, taman hiburan Universal Resort ditutup pada hari Rabu setelah satu pengunjung dinyatakan positif terkena virus corona.

China telah berulang kali menyatakan tetap pada kebijakan nol-Covid. "Begitu ada kasus di suatu tempat, dan kemudian Anda menjadi kontak dekat, Anda harus dikarantina," kata warga Beijing Wen Bihan, 26, yang sebelumnya telah diisolasi di fasilitas karantina pada dua kesempatan. "Ini menegangkan."

Hingga 28 Oktober 2022, China melaporkan 1.658 infeksi baru COVID-19. Sebanyak 377 orang di antaranya bergejala dan 1.281 tidak menunjukkan gejala, menurut Komisi Kesehatan Nasional pada Sabtu, 28 Oktober 2022.

Jumlah kasus Corona naik dibandingkan sehari sebelumnya yaitu 1.506 kasus baru, dengan 262 infeksi bergejala dan 1.244 infeksi tanpa gejala. Tidak ada kematian baru, sama seperti sehari sebelumnya, dengan jumlah kematian 5.226. Pada 28 Oktober, China daratan telah mengkonfirmasi 259.037 kasus dengan gejala.

Simak: Kenangan Perjuangan Kota Wuhan Melawan Wabah COVID-19

REUTERS

Berita terkait

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

16 jam lalu

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

Banjir bandang di Sungai Yangtze pada 1931 merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah China, bahkan di dunia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

17 jam lalu

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

Kemenkes mengimbau seluruh jemaah haji mewaspadai MERS-CoV. Kenali asal usul dan gejalanya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

17 jam lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

18 jam lalu

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

Pemerintah meminta seluruh jamaah haji Indonesia mewaspadai MERS-CoV yang ditemukan di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

19 jam lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

20 jam lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

21 jam lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

2 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Batal Angkat Kaki, Ini 5 Ponsel Meizu yang akan Rilis

2 hari lalu

Batal Angkat Kaki, Ini 5 Ponsel Meizu yang akan Rilis

Meizu melampaui ekspektasi dengan tidak hanya satu, tapi lima rencana peluncuran ponsel baru.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

6 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya