Taiwan Mendesak China Berhenti Menekan dan Mulai Berbicara

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Jumat, 28 Oktober 2022 13:45 WIB

Ilustrasi hubungan China - Taiwan. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dewan Urusan Daratan Taiwan, yang membuat kebijakan tentang China, Chiu Tai-san, mengatakan China harus menghentikan tekanan politik dan militernya terhadap Taiwan dan menjaga perdamaian dan stabilitas.

Baca: Myanmar Memperingatkan Tekanan dari ASEAN akan Berimplikasi Negatif

Pernyataan itu dilontarkan di saat Beijing meningkatkan tekanan politik dan militer di pulau yang diklaim sebagai wilayahnya itu. China telah meningkatkan kegiatan militer di dekat Taiwan sejak Agustus lalu. China melakukan latihan blokade di sekitar pulau itu setelah kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taipei.

“Beijing harus menghentikan pertikaian pedangnya karena hanya memperdalam kesenjangan antara kedua belah pihak dan meningkatkan ketegangan di kawasan itu," kata Chiu dalam sebuah forum di Taipei seperti dikutip Reuters pada Jumat, 28 Oktober 2022.

“Kami mendesak China daratan untuk meletakkan senjata dan menjaga perdamaian dan stabilitas. Kunci perdamaian adalah membalikkan pola pikir menangani masalah dengan kekuatan,” kata Chiu, seraya menambahkan Beijing harus menyelesaikan ketidaksepakatan dengan Taipei melalui dialog konstruktif tanpa syarat.

Advertising
Advertising

Chiu berharap China dapat melonggarkan pembatasan perjalanannya secara bertahap untuk mengendalikan pandemi Covid-19, sehingga kedua belah pihak dapat melanjutkan pertukaran yang sehat dan teratur serta menciptakan ruang untuk interaksi positif.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berulang kali menawarkan kepada China untuk berunding atas dasar kesetaraan dengan saling menghormati, tetapi China menolaknya dan menganggap Tsai sebagai separatis.

China menganggap Taiwan sebagai wilayahnya. Pada awal bulan ini, Presiden Xi Jinping mengatakan dalam pidato pembukaan Kongres Partai Komunis di Beijing bahwa terserah kepada rakyat China untuk menyelesaikan masalah Taiwan. China juga tidak akan pernah meninggalkan penggunaan kekuatan atas Taiwan.

Adapun Taipei menyatakan hanya 23 juta penduduk pulau itu yang dapat memutuskan masa depannya. Karena Taiwan tidak pernah diperintah oleh Republik Rakyat China, klaim kedaulatannya tidak berlaku.

Baca: Elon Musk Resmi Mengakuisisi Twitter, Sejumlah Eksekutif Dipecat

REUTERS

Berita terkait

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

13 jam lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

15 jam lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

19 jam lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

21 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

1 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

1 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

1 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

2 hari lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

2 hari lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya