Mulai Kehabisan Senjata, Rusia Genjot Produksi Senjata untuk Perang Ukraina

Reporter

Tempo.co

Rabu, 26 Oktober 2022 19:00 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan "mobilisasi parsial" untuk memanggil ratusan ribu tentara tambahan. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik Rusia Ukraina yang telah memasuki bulan kedelapan mulai berimbas terhadap Moskow. Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan bawahannya untuk segera menggenjot produksi senjata.

Kekurangan pasokan militer Rusia dalam perang delapan bulan begitu terasa, sehingga Putin harus membuat struktur untuk mencoba mengatasinya.

Baca juga: Rusia Ukraina Bersiap Hadapi Pertempuran Terbesar di Kherson

Pada Selasa, Putin mengetuai komite baru yang dirancang untuk mempercepat produksi dan pengiriman senjata dan pasokan untuk pasukan Rusia. Ia menekankan perlunya "mendapatkan tempo yang lebih tinggi di semua bidang".

Sementara sehari sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, mengumumkan bahwa Rusia akan meningkatkan produksi semua jenis senjata. Mulai dari tank, senapan, hingga rudal dan drone berpresisi tinggi.

Advertising
Advertising

"Produksi senjata dan peralatan khusus dari semua jenis meningkat berlipat ganda: dari tank dan senapan, hingga rudal dan drone berpresisi tinggi. Siapkan dirimu!" tulis Medvedev di Telegram.

Medvedev lalu akan melakukan perjalanan ke Nizhny Tagil dan memeriksa produksi tank di perusahaan Uralvagonzavod. Pejabat tinggi militer Rusia juga memastikan bahwa semua kontraktor senjata akan bisa dimintai bertanggungjawab atas kontrak yang telah disepakati.

Ini sebagai tanggapan atas laporan berita Rusia yang mengakui bahwa banyak personel wajib militer yang dimobilisasi untuk berperang di Ukraina – angka yang dikatakan presiden Rusia adalah 222.000 dari target awal 300.000 orang – belum dilengkapi dengan peralatan dasar yang memadai. Ini termasuk peralatan medis dan jaket antipeluru. Mereka bahkan harus mencari perbekalan sendiri.

Pekan lalu, Putin mencoba menunjukkan semuanya baik-baik saja dengan mengunjungi tempat pelatihan di Rusia di mana dia ditunjukkan tentara yang diperlengkapi dengan baik.

Laporan lain menunjukkan bahwa pasukan Rusia semakin dipaksa untuk menggunakan peralatan lama dan terkadang tidak dapat diandalkan, dan bahwa beberapa pasukan yang baru dimobilisasi telah dilarikan ke garis depan dalam perang dengan sedikit pelatihan.

Untuk menggantikan senjata presisi jarak jauh buatan Rusia yang semakin langka, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Rusia kemungkinan akan menggunakan sejumlah besar drone untuk mencoba menembus pertahanan udara Ukraina.

“Amunisi artileri Rusia hampir habis,” kata kementerian itu dalam sebuah laporan pada Selasa.

Institut Studi Perang yang berbasis di Washington DC mengatakan bahwa “tempo lebih lambat serangan udara, rudal, dan pesawat tak berawak Rusia mungkin mencerminkan penurunan persediaan rudal dan pesawat tak berawak dan efektivitas serangan yang terbatas untuk mencapai tujuan militer strategis Rusia.”

Kendati demikian, militer Rusia telah menimbulkan kerusakan besar dan korban besar di Ukraina, menghancurkan rumah, bangunan umum, dan jaringan listrik Ukraina. Bank Dunia memperkirakan kerusakan di Ukraina sejauh ini mencapai 350 miliar euro.

Menurut PBB, dari awal invasi Rusia pada 24 Februari hingga awal Oktober, tercatat 15.246 korban sipil di Ukraina. Dari jumlah tersebut, 6.114 orang tewas dan 9.132 terluka. Sekitar 7,7 juta orang Ukraina telah meninggalkan negara itu dan sekarang hidup sebagai pengungsi di seluruh Eropa, menurut PBB.

Baca juga: Rusia Laporkan Ukraina Gunakan Bom Kotor ke PBB, Ini Reaksi Barat

AL JAZEERA

Berita terkait

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

9 jam lalu

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

Lloyd Austin mengkonfirmasi dalam sidang Kongres kalau Amerika Serikat untuk pertama kalinya menangguhkan sementara pengiriman senjata ke Israel

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

11 jam lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

19 jam lalu

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

21 jam lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

1 hari lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

1 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

2 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

2 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

2 hari lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

2 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya