Boris Johnson Mundur, Rishi Sunak Difavoritkan Menjadi PM Inggris

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Senin, 24 Oktober 2022 13:37 WIB

Rishi Sunak. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Rishi Sunak berpeluang besar menjadi Perdana Menteri Inggris berikutnya setelah Boris Johnson mundur dari pencalonan pada Ahad malam, 23 Oktober 2022. Meskipun memiliki cukup dukungan, Johnson menyadari bahwa negara dan Partai Konservatif membutuhkan persatuan.

Baca: Rusia Serang Jaringan Energi Ukraina, Kyiv Gelap

Boris Johnson pulang dari liburan di Karibia untuk mencoba mendapatkan dukungan dari 100 anggota parlemen Konservatif untuk maju sebagai calon PM Inggris menggantikan Liz Truss yang mundur pada Kamis pekan lalu. Ia mengklaim telah mendapatkan dukungan dari 102 anggota parlemen dan bisa kembali ke Downing Street, tetapi ia gagal membujuk Sunak, atau pesaing lainnya Penny Mordaunt, untuk bersatu demi kepentingan nasional.

“Saya yakin memiliki banyak hal untuk ditawarkan, tetapi saya khawatir ini bukan waktu yang tepat," kata Johnson seperti dikutip kantor berita Reuters pada Senin, 24 Oktober 2022.

Mantan Perdana Menteri Inggris itu telah mendapatkan dukungan kurang dari 60 anggota parlemen Konservatif pada Ahad lalu, kurang dari separuh dari 150 dukungan yang diterima Sunak. Mundurnya Johnson membuka jalan bagi Sunak, 42 tahun, untuk menjadi PM Inggris.

Advertising
Advertising

Menurut aturan, jika hanya ada satu kandidat yang mendapat dukungan dari 100 anggota parlemen Konservatif, mereka akan diangkat menjadi perdana menteri pada Senin ini. Jika terdapat dua kandidat melewati ambang batas dukungan, mereka akan maju ke pemungutan suara anggota partai dan pemenangnya akan diumumkan pada Jumat, 28 Oktober 2022. Hanya beberapa hari sebelum Menteri Keuangan Jeremy Hunt memaparkan keadaan keuangan negara dalam rencana anggaran yang akan dirilis pada 31 Oktober 2022.

Sebelumnya muncul kekhawatiran Johnson akan kembali ke Downing Street—lokasi rumah dan kantor PM Inggris—dengan dukungan anggota partai dan bukan mayoritas anggota Partai Konservatif di parlemen, yang membuat partai terpecah. Hunt menyatakan mendukung Sunak pada Ahad malam.

Beberapa pendukung Johnson dapat beralih ke Mordaunt, yang telah menampilkan dirinya sebagai kandidat pemersatu, tetapi banyak yang segera beralih ke Sunak. Sebuah sumber yang dekat dengan kampanye Mordaunt mengatakan mantan menteri pertahanan itu akan melanjutkan pencalonannya.

“Dia adalah kandidat pemersatu yang kemungkinan besar akan menyatukan sayap Partai Konservatif,” kata sumber itu.

Sebelumnya, banyak anggota parlemen Konservatif pendukung Johnson mengalihkan dukungannya ke Sunak. Mereka mengatakan negara itu membutuhkan periode stabilitas setelah berbulan-bulan terjadi kekacauan.

Sunak pertama kali menjadi perhatian nasional ketika, pada usia 39 tahun, menjadi menteri keuangan di bawah Johnson tepat ketika pandemi Covid-19 melanda Inggris. Ia ikut mengembangkan skema cuti untuk mendukung jutaan orang melalui berbagai lockdown.

“Saya menjabat ketua perwakilan Anda, membantu mengarahkan ekonomi kita melalui masa-masa terberat," kata Sunak dalam sebuah pernyataan, Ahad. “Tantangan yang kita hadapi sekarang bahkan lebih besar. Namun peluang, jika kita membuat pilihan yang tepat, sangat fenomenal.”

Jika terpilih, Sunak akan menjadi perdana menteri keturunan India pertama di Inggris. Keluarganya bermigrasi ke Inggris pada 1960-an, masa ketika banyak orang dari bekas jajahan Inggris tiba untuk membantu membangun kembali negara itu setelah Perang Dunia II.

Setelah lulus dari Universitas Oxford, ia melanjutkan studi ke Universitas Stanford di mana ia bertemu istrinya, Akshata Murthy, putri miliarder India N. R. Narayana Murthy, pendiri raksasa teknologi informasi Infosys Ltd.

Baca: Korea Utara dan Korsel Berbalas Tembakan di Dekat Perbatasan, di Ambang Perang?

REUTERS

Berita terkait

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

4 hari lalu

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

Rishi Sunak menyerukan pada universitas di Inggris agar melindungi mahasiswa pemeluk yahudi dari pelecehan menyusul unjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Jokowi Sudah Temui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair, Fokus Bahas Soal IKN

23 hari lalu

Jokowi Sudah Temui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair, Fokus Bahas Soal IKN

Pekan ini menjadi hari sibuk Jokowi menemui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair. Apa hasil pertemuan bahas IKN itu

Baca Selengkapnya

Oxfam: Penjualan Senjata ke Israel dapat Membuat Inggris Terlibat dalam Kejahatan Perang

30 hari lalu

Oxfam: Penjualan Senjata ke Israel dapat Membuat Inggris Terlibat dalam Kejahatan Perang

Badan amal Oxfam mengkritik keputusan pemerintah Inggris yang menolak menunda penjualan senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Surat Terbuka dengan 600 Tanda Tangan Ingatkan Rishi Sunak soal Perang Gaza

39 hari lalu

Surat Terbuka dengan 600 Tanda Tangan Ingatkan Rishi Sunak soal Perang Gaza

Surat terbuka dengan 600 tanda tangan dilayangkan ke Rishi Sunak untuk memprotes tindakan Inggris dalam perang Gaza

Baca Selengkapnya

PM Inggris Tolak Desakan untuk Menghentikan Penjualan Senjata ke Israel

40 hari lalu

PM Inggris Tolak Desakan untuk Menghentikan Penjualan Senjata ke Israel

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada Rabu menolak seruan untuk segera menghentikan penjualan senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Skotlandia Hingga Mantan Hakim Agung Desak Inggris Berhenti Jual Senjata ke Israel

40 hari lalu

Pemimpin Skotlandia Hingga Mantan Hakim Agung Desak Inggris Berhenti Jual Senjata ke Israel

Tekanan politik terhadap PM Inggris untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel meningkat setelah tujuh pekerja World Central Kitchen tewas di Gaza

Baca Selengkapnya

Awal Ramadan, Pemerintah Inggris Janjikan Uang Ekstra untuk Keamanan Umat Islam

11 Maret 2024

Awal Ramadan, Pemerintah Inggris Janjikan Uang Ekstra untuk Keamanan Umat Islam

Bertepatan dengan awal Ramadan, pemerintah Inggris menjanjikan dana ekstra untuk melindungi komunitas Muslim di tengah meningkatnya Islamofobia.

Baca Selengkapnya

Rishi Sunak Klarifikasi soal Tuduhan Partai Konservatif Inggris Islamofobia

27 Februari 2024

Rishi Sunak Klarifikasi soal Tuduhan Partai Konservatif Inggris Islamofobia

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak membantah tudingan bahwa Partai Konservatif diskriminatif terhadap umat Islam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Wali Kota London, Kampus Norwegia Putus Hubungan dengan Israel

26 Februari 2024

Top 3 Dunia: Wali Kota London, Kampus Norwegia Putus Hubungan dengan Israel

Berita Top 3 Dunia pada Minggu 25 Februari 2024 diawali oleh kabar Partai Konservatif menskors salah satu anggotanya karena menuding Wali Kota London

Baca Selengkapnya

PM Inggris Rishi Sunak Desak Barat Agar Lebih Berani Menyita Aset-aset Rusia

25 Februari 2024

PM Inggris Rishi Sunak Desak Barat Agar Lebih Berani Menyita Aset-aset Rusia

Negara-negara Barat harus lebih berani menyita aset-aset Rusia yang mereka bekukan setelah invasi ke Ukraina pada 2022, kata Rishi Sunak

Baca Selengkapnya