Korea Utara dan Korsel Berbalas Tembakan di Dekat Perbatasan, di Ambang Perang?
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Senin, 24 Oktober 2022 08:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara dan Korea Selatan berbalas tembakan peringatan di lepas pantai barat pada Senin, 24 Oktober 2022. Kedua pihak saling menuduh melanggar perbatasan laut barat di tengah ketegangan militer yang meningkat.
Baca: Korea Utara Tembakkan Ratusan Peluru Artileri saat Korea Selatan Latihan Militer
Kepala Staf Gabungan Selatan (JCS) mengatakan pihaknya telah memperingati dan melepaskan tembakan peringatan karena kapal dagang Korea Utara saat melintasi Garis Batas Utara, yang merupakan batas laut de facto sekitar pukul 3:40 pagi. Sebaliknya militer Korea Utara mengatakan pihaknya menembakkan 10 peluru artileri setelah sebuah kapal angkatan laut Korea Selatan melanggar garis batas dan melepaskan tembakan peringatan, dengan alasan melacak sebuah kapal tak dikenal.
"Kami memerintahkan tindakan pencegahan untuk mengusir kapal perang musuh dengan menembakkan 10 peluru dari beberapa peluncur roket di dekat perairan di mana ada gerakan musuh," kata juru bicara Staf Umum Tentara Rakyat Korea Utara dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi Korea Utara, KCNA.
Korea Selatan menyatakan melakukan operasi biasa karena adanya penyusupan di perbatasan. Mereka menyebut langkah Korea Utara sebagai provokasi dan pelanggaran pakta militer bilateral 2018 yang melarang tindakan bermusuhan di daerah perbatasan.
"Kami sekali lagi mendesak Korea Utara untuk segera menghentikan provokasi dan tuduhan yang membahayakan perdamaian dan stabilitas semenanjung Korea serta masyarakat internasional," kata JCS dalam sebuah pernyataan.
Baku tembak terakhir terjadi di tengah ketegangan yang memanas. Korea Utara melakukan uji coba senjata dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun ini.
Dalam beberapa pekan terakhir, Korea Utara beberapa kali meluncurkan rudal balistik jarak pendek dan ratusan artileri di lepas pantai timur dan barat. Peluncuran rudal balistik itu merupakan aksi protes atas kegiatan militer Korea Selatan.
Pasukan Korea Selatan memulai latihan pertahanan tahunan Hoguk minggu lalu, yang dirancang untuk berlangsung hingga 28 Oktober 2022. Latihan militer gabungan ini diikuti pula oleh Amerika Serikat untuk melawan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.
Pyongyang marah dan bereaksi keras terhadap latihan itu. Mereka menyebutnya sebagai provokasi dan mengancam tindakan balasan. Seoul dan Washington mengatakan latihan itu bersifat defensif dan bertujuan untuk menghalangi serangan Korea Utara.
Baca juga: Xi Jinping Menyurati Kim Jong Un, Menyerukan Komunikasi, Persatuan, dan Kerja Sama
REUTERS