Hampir Setengah Kapasitas Pembangkit Termal Ukraina Terkena Serangan Rusia

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Jumat, 21 Oktober 2022 22:54 WIB

Sebuah pembangkit listrik termal dihancurkan oleh serangan udara Rusia di kota Okhtyrka, di wilayah Sumy, Ukraina 14 Maret 2022. Iryna Rybakova/Press service of the Ukrainian Ground Forces/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi Ukraina Herman Halushchenko mengatakan serangan Rusia telah menjangkau setidaknya setengah dari kapasitas pembangkit listrik termal Ukraina. Serangan yang terjadi sejak 10 Oktober 2022 itu menyebabkan kerusakan dengan kerugian miliaran dolar.

Baca: Varian Covid XBB 'Mimpi Buruk' Ada di 26 Negara, Kebal Vaksin dan Antibodi?

Namun, kata dia, tidak semua unit listrik yang terkena telah berhenti bekerja sepenuhnya. Dalam wawancara dengan Reuters pada Jumat, 21 Oktober 2022, Halushchenko mengatakan bahwa 30-40 persen dari keseluruhan infrastruktur listrik nasional telah terkena serangan, yang ditujukan untuk menghancurkan sistem energi Ukraina. Menurut dia, tujuan Rusia tersebut belum tercapai.

“Kapasitasnya cukup banyak. Saya dapat memberitahu Anda bahwa setidaknya setengah dari kapasitas pembangkit termal, bahkan lebih,” kata dia tentang skala kerusakan yang terjadi.

“Pekan ini, mereka menargetkan sejumlah pembangkit termal (pembangkit listrik),” kata Halushchenko. Ia menambahkan bahwa Ukraina telah kehilangan kapasitas pembangkitan 4.000 MW akibat serangan tersebut.

Advertising
Advertising

Rusia meningkatkan serangan udara di Ukraina pekan lalu menggunakan rudal dan pesawat nirawak atau drone untuk menargetkan Kyiv, kota-kota besar lainnya, dan infrastruktur energi.

“Kami melihat bahwa mereka menargetkan sejumlah fasilitas baru, tetapi mereka juga menembaki fasilitas yang telah dihancurkan sebelumnya untuk menghancurkannya sepenuhnya,” ujar Halushchenko.

Ia mengatakan impor listrik bisa menjadi salah satu opsi yang ditempuh Ukraina untuk melewati krisis. Beberapa pedagang telah memulai negosiasi dengan pemasok.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memerintahkan warganya untuk membatasi konsumsi listrik menyusul penghancuran pembangkit listrik mereka oleh serangan Rusia. Ini merupakan kebijakan hemat listrik pertama sejak invasi Rusia dimulai.

Zelensky memperingatkan bahwa teror Rusia akan diarahkan pada fasilitas energi. “Tolong batasi konsumsi listrik Anda dan penggunaan peralatan yang menghabiskan banyak energi,” kata Zelensky dalam pidatonya pada Rabu malam, 19 Oktober 2022.

Baca: Ukraina Unggah Meme Dukungan untuk Boris Johnson

REUTERS

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

1 hari lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

4 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

4 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

4 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

5 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

5 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

6 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

7 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

7 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya