Kentut dan Sendawa Sapi Ditarik Pajak, Peternak Selandia Baru Gelar Demo

Reporter

Tempo.co

Kamis, 20 Oktober 2022 19:33 WIB

Sapi Selandia Baru.[radionz.co.nz]

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah petani di Selandia Baru, melakukan unjuk rasa pada Kamis, 20 Oktober 2022. Mereka turun ke jalan di seluruh negeri untuk memprotes rencana pengenaan pajak emisi rumah kaca dari hewan ternak.

Baca: Selandia Baru Hapus Pembatasan Perjalanan, Tak Perlu Syarat Vaksin dan Tes Covid-19

Konvoi traktor 4x4 dan kendaraan pertanian mengganggu lalu lintas di Wellington, Auckland, dan pusat-pusat kota utama lainnya. Para petani menuntut pemerintah membatalkan rencana menarik pajak sendawa dan kentut hewan ternak.

Awal bulan ini, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menggembar-gemborkan pungutan pertama di dunia atas emisi metana dan dinitrogen oksida yang dihasilkan oleh 6 juta sapi dan 26 juta domba di negara itu, sebagai langkah untuk mengatasi perubahan iklim. Rencana ini diprotes ribuan petani karena pajak akan membuat harga makanan lebih mahal, dan membahayakan mata pencaharian mereka.

"Kebanyakan petani sudah cukup," kata seorang pengunjuk rasa Wellington yang hanya menyebut namanya sebagai Chris. "Ini semakin sulit untuk melanjutkan pertanian dan pemerintah tidak benar-benar mendukung kami. Ini adalah hal yang sulit."

Hewan menghasilkan metana dan dinitrogen oksida sebagai produk sampingan dari mengunyah rumput dan pakan. Metana jauh lebih sedikit dibandingkan karbon dioksida dan tidak bertahan lama di atmosfer, tetapi merupakan agen pemanasan yang jauh lebih kuat. Para ilmuwan percaya metana bertanggung jawab atas sekitar 30 persen dari kenaikan suhu global meskipun merupakan sebagian kecil dari campuran gas rumah kaca.

Advertising
Advertising

Ardern berpendapat pajak diperlukan untuk mencapai target iklim. Pengenaan pajak bahkan dapat menguntungkan petani jika mereka dapat mengenakan biaya lebih untuk daging ramah iklim. Ardern juga mengisyaratkan kemungkinan kesediaan untuk berkompromi. "Kami berbicara dengan petani dan produsen makanan tentang desain terbaik," katanya kepada wartawan di Auckland.

Bryan McKenzie dari penyelenggara protes Groundswell NZ mengatakan pajak itu adalah hukuman dan ancaman eksistensial bagi masyarakat pedesaan. "Setelah bertahun-tahun konsultasi palsu, pemerintah telah menyerah pada semua kepura-puraan dari kebijakan emisi pertanian yang adil dan bisa diterapkan."

Sementara pemerintah berharap pajak akan mengurangi emisi ternak sebesar 20 persen. McKenzie berpendapat bahwa setiap pengurangan emisi ternak akan digantikan oleh petani asing yang kurang efisien.

Demonstrasi itu didukung oleh penduduk kota di beberapa daerah. Di Kota Selatan Dunedin pengunjuk rasa membawa tulisan, "Pajak pertanian mempengaruhi kita semua". Dalam sebuah pernyataan bersama, beberapa walikota dari daerah pantai barat terpencil di Selandia Baru mengatakan mereka sangat mendukung protes tersebut.

Para pemerhati lingkungan berpendapat bahwa para petani yang memprotes terjebak dalam lumpur. "Sektor pedesaan dan pertanian negara ini telah dilanda banjir, badai hebat, dan kekeringan pada tahun ini," kata Emily Bailey dari Climate Justice Taranaki.

"Itu menyebabkan jutaan kerugian dan beban stres serta patah hati bagi mereka yang kehilangan rumah, gudang, persediaan dan pagar. Ini semakin parah," katanya. "Petani dapat beradaptasi dan dengan cepat menurunkan emisi mereka atau mereka, dan semua orang, akan lebih menderita."

Baca juga: Selandia Baru Perkuat Undang-Undang Terorisme, Cegah Peristiwa Christchurch

CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

2 hari lalu

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melepas satuan brigade alat dan mesin pertanian (brigade alsintan) menuju Kabupaten Merauke.

Baca Selengkapnya

Liburan ke Selandia Baru, Nana Mirdad Menangis Haru Melihat Aurora Australis Merah yang Langka

3 hari lalu

Liburan ke Selandia Baru, Nana Mirdad Menangis Haru Melihat Aurora Australis Merah yang Langka

Nana Mirdad dan Andrew White berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat sehingga bisa menyaksikan aurora australis merah.

Baca Selengkapnya

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

3 hari lalu

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, memberikan bantuan untuk meningkatkan produksi sektor pertanian dan perkebunan di Sulawesi Barat (Sulbar).

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

5 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Aneka Kegiatan dan Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo dari Urunan Pegawai Kementan: dari Sapi Kurban, Umrah, hingga Bayar ART

7 hari lalu

Aneka Kegiatan dan Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo dari Urunan Pegawai Kementan: dari Sapi Kurban, Umrah, hingga Bayar ART

Persidangan perkara dugaan pemerasan oleh bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di lingkungan Kementan terkuak fakta-fakta baru.

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

8 hari lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

9 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

9 hari lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

9 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

11 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya