Lebanon Dilanda Wabah Kolera

Reporter

magang_merdeka

Kamis, 20 Oktober 2022 19:30 WIB

Kondisi silo biji-bijian yang rusak akibat ledakan Pelabuhan Beirut 2020 di Beirut, Lebanon, 28 Juli 2022. Silo biji-bijian di Pelabuhan Beirut yang dihantam ledakan berisiko runtuh setelah mengalami kebakaran bulan ini, demikian disampaikan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati pada Rabu, 27 Juli 2022. (Xinhua/Bilal Jawich)

TEMPO.CO, Jakarta - Lebanon pada Rabu, 18 Oktober 2022 memperingatkan wabah kolera telah menyebar di negara itu. Sejauh ini, korban meninggal sudah lima orang.

Wabah kolera yang menyebar adalah pukulan telak bagi Lebanon yang sedang mengalami kemerosotan perekonomian. Wabah mematikan itu menyebar dari negara tetangga Lebanon, Suriah.

Ini merupakan yang pertama kalinya terjadi wabah kolera di Lebanon sejak 1993. Para pejabat kesehatan menyalahkan kondisi keuangan dan politik negara itu karena menyebabkan warga Lebanon hidup dengan infrastruktur sanitasi yang buruk dan hancur.

Advertising
Advertising

“Epidemi menyebar dengan cepat di Lebanon,” kata Menteri Kesehatan Masyarakat sementara Firass Abiad kepada wartawan, pada Rabu. 19 Oktober 2022.

Baca juga; Kolera Berjangkit Lagi di Haiti, pada 2010 Renggut 10 Ribu Jiwa

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, sejak 6 Oktober 2022, Lebanon telah mencatat ada 169 kasus kolera dan hampir setengahnya terjadi dalam dua hari terakhir.

Wabah kolera telah menjadi krisis terbaru di Lebanon setelah tiga tahun dihimpit kesulitan ekonomi, yang belum pernah terjadi sebelumnya. Lebanon dianggap tidak mampu mengendalikan perbatasannya yang lemah dengan negara tetangga Suriah yang dilanda perang, di mana wabah kolera menyebar setelah lebih dari satu dekade perang.

Abiad mengatakan kasus pertama kolera di Lebanon terjadi pada 5 Oktober 2022 di wilayah pedesaan Lebanon utara, Akkar. Ketika itu, seorang warga negara Suriah, menerima perawatan sakit kolera, namun dalam kondisi stabil.

Dia menambahkan sebagian besar kasus kolera dialami oleh pengungsi Suriah. Pejabat kesehatan sudah mulai memperhatikan adanya peningkatan kasus kolera di kalangan warga Lebanon.

Lebanon menampung lebih dari satu juta pengungsi Suriah. Banyak dari para pengungsi itu mengalami kemiskinan dan tinggal di kamp-kamp yang penuh sesak. Para pengungsi juga kekurangan air atau sistem pembuangan limbahnya memprihatinkan. Kejadian yang jauh sebelum keruntuhan ekonomi di Lebanon dimulai.

“Kurangnya sanitasi membuat kamp yang ramai menjadi area berisiko tinggi. Kasus tidak lagi terbatas pada kamp-kamp yang berbatasan dengan Suriah, tetapi sejak itu menyebar ke daerah-daerah miskin di mana air minum sangat tercemar dan kadang-kadang bercampur dengan air limbah,” kata Zeina Khodr dari Al Jazeera, melaporkan dari Akkar di Lebanon.

Penyakit kolera umumnya menular dari makanan atau air yang terkontaminasi bakteri vibrio cholerae. Mereka yang terinfeksi penyakit ini akan mengalami diare dan muntah.

Penyakit kolera juga dapat menyebar di daerah pemukiman yang tidak memiliki jaringan pembuangan limbah yang layak atau air bersih. Abiad mengatakan air yang terkontaminasi bakteri vibrio cholerae digunakan untuk pertanian sehingga bisa menyebarkan penyakit ke buah dan sayuran.

Infrastruktur air Lebanon juga terbengkalai dan sistem perawatan kesehatan sangat terpukul oleh krisis keuangan selama tiga tahun. Ledakan pelabuhan Beirut pada Agustus 2020 yang menghancurkan infrastruktur medis penting di ibu kota juga ikut berdampak pada terbengkalainya infrastruktur air di Lebanon.

Terlepas dari bantuan kemanusiaan dari negara-negara lain, Abiad mengatakan sektor kesehatan di Lebanon akan berjuang mengatasi wabah skala besar. PBB menyebut hampir dua pertiga dari instalasi pengolahan air di Suriah, setengah dari stasiun pompa dan sepertiga dari menara air, dalam kondisi rusak.

Di seluruh dunia, penyakit kolera mempengaruhi antara 1,3 juta dan empat juta orang setiap tahun dan membunuh antara 21 ribu dan 143 ribu orang.

ALJAZEERA | NESA AQILA

Baca juga: KBRI Beirut Gelar Acara Wisuda Mahasiswa Indonesia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

2 hari lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

4 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

5 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

6 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

6 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

10 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

12 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya