Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kolera Berjangkit Lagi di Haiti, pada 2010 Renggut 10 Ribu Jiwa

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Babi dan hewan ternak berjalan di dekat orang-orang yang tengah memulung barang-barang yang berguna untuk digunakan atau dijual di tempat pembuangan akhir (TPA) Truitier, di daerah kumuh Cite Soleil, Port-au-Prince, Haiti, 24 Agustus 2018. Daerah kumuh adalah pusat wabah kolera yang mematikan sebagai tanah datar banjir selama musim hujan dan menjadi tempat nyamuk pembawa penyakit berkembang biak. (AP Photo/Dieu Nalio Chery)
Babi dan hewan ternak berjalan di dekat orang-orang yang tengah memulung barang-barang yang berguna untuk digunakan atau dijual di tempat pembuangan akhir (TPA) Truitier, di daerah kumuh Cite Soleil, Port-au-Prince, Haiti, 24 Agustus 2018. Daerah kumuh adalah pusat wabah kolera yang mematikan sebagai tanah datar banjir selama musim hujan dan menjadi tempat nyamuk pembawa penyakit berkembang biak. (AP Photo/Dieu Nalio Chery)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara PBB pada Selasa, 11 Oktober 2022, mengkonfirmasi 16 kematian akibat kolera di Haiti, dengan 32 kasus sejauh ini.

Margaret Harris dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berbicara pada konferensi pers dengan Juru Bicara PBB, seperti dikutip Reuters, menyatakan pihaknya sangat prihatin dengan apa yang terjadi di Haiti dan sekitarnya.

Sebelumnya, WHO sedang mendirikan tenda untuk mengobati kolera di Haiti dan juga akan meminta pasokan vaksin oral. Penyakit ini tiba-tiba masuk negara yang lumpuh akibat blokade gangster itu.

Saat dilanda wabah pada 2010, korban tewas akibat kolera di Haiti mencapai 10.000 orang. Pasukan penjaga perdamaian PBB yang ditempatkan di Haiti menjadi kambing hitam. PBB meminta maaf pada 2016 atas wabah tersebut, tanpa mengambil tanggung jawab. Kasus terakhir dilaporkan tiga tahun lalu.

Negara yang terletak di Karibia itu sudah diingatkan oleh WHO bahwa beberapa kasus awal mungkin tidak terdeteksi, dengan lebih banyak lagi diperkirakan akan muncul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut laporan Reuters pekan lalu, beberapa rumah sakit di Haiti mulai tutup karena kekurangan bahan bakar dan kurangnya akses untuk staf. Mengenai pertanyaan bagaimana kolera kembali ke Haiti belum segera terjawab.

Lokasi wabah, daerah miskin yang disebut Cite Soleil di luar ibu kota, menyaksikan perang berdarah pada Juli yang membuat beberapa penduduk terjebak tanpa akses ke makanan dan air. Air bersih sangat penting untuk menghentikan penyebaran kolera

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

7 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

10 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

11 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

12 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

15 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza


YouTuber Amerika Diculik di Haiti Saat Ingin Wawancarai Pentolan Geng 'Barbekyu'

19 hari lalu

Warga membawa barang-barang saat meninggalkan rumah akibat kekerasan geng, di bagian Pernier di Port-au-Prince, Haiti 30 Januari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
YouTuber Amerika Diculik di Haiti Saat Ingin Wawancarai Pentolan Geng 'Barbekyu'

Seorang Youtuber asal Amerika Serikat ditangkap saat hendak mewawancarai pentolan geng Haiti.


PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

27 hari lalu

Orang-orang berjalan melewati mobil yang rusak di lingkungan Carrefour Feuilles, yang sepi karena kekerasan geng, di Port-au-Prince, Haiti 19 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

PBB melaporkan bahwa 5,5 juta dari total 11,4 juta orang yang tinggal di Haiti membutuhkan bantuan kemanusiaan. 3 juta di antaranya adalah anak-anak


Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

27 hari lalu

Kartu remi berlumuran darah tergeletak di lantai di samping mayat dua pria yang ditembak mati di tengah meningkatnya kekerasan geng, di Port-au-Prince, Haiti 18 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

Ernst Julme, yang dikenal sebagai Ti Greg, adalah rekan pemimpin geng kuat Haiti Jimmy "Barbecue" Cherizier.


Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

30 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.


Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

30 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.