Parlemen Estonia Menyatakan Rusia sebagai Rezim Teroris

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Rabu, 19 Oktober 2022 14:57 WIB

Parlemen Estonia menyatakan Rusia sebagai rezim teroris dan Federasi Rusia sebagai negara yang mendukung terorisme. Erik Peinar/Government Handout

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota parlemen Estonia telah menyetujui pernyataan yang menyebutkan Rusia sebagai rezim teroris dan mengutuk pencaplokan empat wilayah Ukraina oleh Rusia baru-baru ini. Dalam pemungutan suara yang berlangsung pada Selasa, 18 Oktober 2022, dari 101 anggota parlemen, 88 di antaranya memberikan suara mendukung, 10 tidak hadir, dan tiga abstain.

Baca: Komandan Pasukan Rusia Akui Kewalahan di Kherson, Ukraina Dihujani Rudal

“Parlemen menyatakan Rusia sebagai rezim teroris dan Federasi Rusia sebagai negara yang mendukung terorisme,” demikian antara lain bunyi pernyataan itu.

Rezim Presiden Rusia Vladimir Putin, dengan ancaman serangan nuklirnya, telah mengubah Rusia telah menjadi bahaya terbesar bagi perdamaian baik di Eropa maupun di seluruh dunia.

Putin, yang pada akhir Februari lalu mengirim pasukan ke Ukraina untuk kedua kalinya, telah berulang kali memperingatkan Barat bahwa setiap serangan terhadap Rusia dapat memicu respons nuklir. Bulan ini, Putin juga menandatangani undang-undang yang mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, Kherson, dan Zaporizhia sebagai bagian dari Rusia setelah referendum. Ukraina dan sekutunya mengecam referendum itu dan menyebutnya palsu serta tanpa konsekuensi hukum.

Advertising
Advertising

Parlemen Estonia juga menganggap perlu menetapkan angkatan bersenjata Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, yang didirikan oleh Federasi Rusia serta perusahaan militer swasta Wagner, sebagai organisasi teroris.

Pada Agustus lalu, parlemen di negara tetangganya, Latvia, menyatakan Rusia sebagai sponsor negara terorisme dan menuduh Moskow melakukan genosida terhadap rakyat Ukraina. Adapun Lithuania mengadopsi resolusi serupa pada Mei lalu.

Anggota majelis tinggi Parlemen Rusia, Sergei Tsekov, memperingatkan bahwa Rusia akan mengambil tindakan pembalasan yang akan menunjukkan tempat Latvia yang sebenarnya dan akan sangat menyakitkan. Tindakan itu termasuk pembatasan transit. Demikian pernyataan Tsekov dalam sambutan yang disiarkan oleh kantor berita negara RIA Novosti pada Agustus lalu.

Negara-negara Baltik, yang menghabiskan hampir lima dekade di bawah pendudukan Uni Soviet, termasuk di antara pendukung setia Ukraina dan kritikus paling sengit bagi pemerintah Putin.

Baca: Pesawat Tempur AS Cegat Pesawat Pembom Rusia di Dekat Alaska

AL JAZEERA

Berita terkait

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

10 menit lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

4 jam lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

7 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

8 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

17 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

2 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

3 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya