TEMPO.CO, Jakarta - Komandan baru pasukan Rusia di Ukraina, Sergei Surovikin, mengakui bahwa pasukannya berada di bawah tekanan hebat dan menghadapi pilihan sulit di wilayah Kherson. Gubernur provinsi Kherson yang ditunjuk Rusia pada Selasa, 18 Oktober 2022, mengumumkan evakuasi parsial.
"Situasi di daerah 'Operasi Militer Khusus' bisa disebut sedang tegang," kata Surovikin kepada saluran berita televisi milik negara Rossiya 24, dikutip dari Reuters, Rabu, 19 Oktober 2022.
"Musuh terus berusaha menyerang posisi pasukan Rusia. Pertama-tama, ini menyangkut sektor Kupiansk, Lyman, dan Mykolaiv-Kryvyi Rih," kata jenderal angkatan udara yang ditunjuk bulan ini untuk memimpin pasukan invasi Rusia.
Kupiansk dan Lyman berada di Ukraina timur. Sedangkan daerah antara Mykolaiv dan Kryvyi Rih pada dasarnya adalah bagian utara provinsi Kherson di Ukraina selatan.
Kherson adalah salah satu dari empat provinsi Ukraina yang dikuasai, kemudian dicaplok oleh Rusia. Daerah itu bisa bisa disebut yang paling penting secara strategis. Kherson mengontrol satu-satunya rute darat ke semenanjung Krimea yang direbut Rusia pada 2014, dan mulut Dnipro.
Ukraina dan Barat menilai pencaplokan wilayah oleh Rusia melalui referendum itu ilegal. Adapun, selain Kherson, wilayah lain yang dianeksasi Rusia adalah Zaporizhzhia dan kawasan industri penting Donbas - yang mencakup Luhansk dan Donetsk.
Pasukan Rusia di Kherson telah mundur sejauh 20-30 kilometer dalam beberapa minggu terakhir dan berisiko terjepit di tepi kanan atau barat Sungai Dnipro.
Tak lama setelah komentar Surovikin ditayangkan, Gubernur Wilayah Kherson yang ditunjuk Rusia, Vladimir Saldo, mengumumkan "pemindahan bertahap dan terorganisir" warga sipil dari empat kota di tepi kanan.
Dalam sebuah pernyataan video, Saldo menuduh pasukan Ukraina, tanpa mengutip bukti, berencana untuk menghancurkan bendungan besar di pembangkit listrik tenaga air Nova Kakhovka.
"Pihak Ukraina sedang membangun kekuatan untuk serangan skala besar. Ada bahaya banjir langsung karena rencana penghancuran bendungan Kakhovka dan pelepasan air dari pembangkit listrik di Dnipro," kata Saldo
Surovikin tampaknya mengakui bahwa sekarang ada bahaya pasukan Ukraina bergerak maju menuju kota Kherson, yang terletak di dekat muara Dnipro di tepi barat. Dengan situasi tersebut, Rusia kesulitan untuk memasok dari timur karena jembatan utama di seberang Dnipro telah rusak parah akibat pemboman Ukraina.
Rusia merebut kota Kherson sebagian besar tanpa perlawanan pada hari-hari awal invasi. Daerah itu tetap menjadi satu-satunya kota besar Ukraina yang direbut pasukan Moskow secara utuh.
"Rencana dan tindakan kami selanjutnya mengenai kota Kherson sendiri akan tergantung pada situasi taktis militer yang muncul. Saya ulangi - sudah sangat sulit hari ini. Kami akan bertindak secara sadar, pada waktu yang tepat, tanpa mengesampingkan keputusan yang sulit," ujar Surovikin.
Ketegangan di Wilayah Lain
Di utara di Ibu Kota Kyiv, Rusia menghujani infrastruktur Ukraina dengan rudal. Ukraina dan Barat menyebut gempuran terbaru di Kyiv belakangan ini sebagai kampanye untuk mengintimidasi warga sipil.
Rusia beberapa kali membantah menargetkan warga sipil dan infrastrukturnya. Presiden Vladimir Putin pada 24 Februari 2022, memerintahkan invasi untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada pidato Selasa, 18 Oktober 2022, menyatakan, Rusia menghancurkan hampir sepertiga pembangkit listrik Ukraina dalam seminggu terakhir. Rusia telah menargetkan lebih dari 10 wilayah dalam 24 jam terakhir. Dia mendesak Ukraina untuk mengurangi konsumsi listrik di malam hari.
Rudal menghantam pembangkit listrik di Kyiv dan di tempat lain kemarin. Agresi itu menyebabkan pemadaman dan mematikan pasokan air. Sehari sebelumnya, Rusia mengirim segerombolan drone untuk menyerang infrastruktur di Kyiv dan kota-kota lain, menewaskan sedikitnya lima orang.
REUTERS (Nesa)