Palestina Memuji Australia yang Tak Mengakui Lagi Yerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Selasa, 18 Oktober 2022 18:34 WIB

Orang-orang mengenakan bendera Palestina berpose untuk foto pada Jumat terakhir Ramadan di depan Dome of the Rock, di Kota Tua Yerusalem, 29 April 2022. REUTERS/ Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Palestina memuji keputusan Australia untuk membalikkan pengakuannya atas Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel meskipun ada kritik tajam dari Israel.

“Kami menyambut keputusan Australia menyangkut Yerusalem dan seruannya untuk solusi dua negara yang sesuai dengan legitimasi internasional,” kata Menteri Urusan Sipil Otoritas Palestina, Hussein al-Sheikh, melalui Twitter, Selasa, 18 Oktober 2022.

Baca: Australia Membatalkan Pengakuan Yerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel

Ia memuji ketegasan Australia bahwa masa depan kedaulatan atas Yerusalem bergantung pada solusi permanen yang didasarkan pada legitimasi internasional.

Ketika mengumumkan perubahan kebijakan pemerintah Australia, Menteri Luar Negeri Penny Wong mengatakan status Yerusalem seharusnya diputuskan melalui pembicaraan damai antara bangsa Israel dan bangsa Palestina, dan bukan melalui keputusan-keputusan sepihak.

Advertising
Advertising

“Kami tidak akan mendukung pendekatan yang merusak sebuah solusi-dua negara,” katanya, sambil menambahkan bahwa kedutaan Australia akan tetap berada di Tel Aviv.

Perdana Menteri Israel Yair Lapid menggambarkan pembalikan keputusan oleh pemerintah Partai Buruh Australia itu sebagai respons yang gegabah.

“Yerusalem adalah ibu kota abadi dan berserikat Israel serta tidak akan ada yang mengubahnya,” kata Lapin dalam sebuah pernyataan yang dirilis kantornya.

Pada 2018, pemerintahan konservatif Australia pimpinan Scott Morrison mengikuti keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang menobatkan Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel. Langkah ini mengundang reaksi keras di dalam negeri Australia dan menyebabkan gesekan dengan negara tetangga, Indonesia—negara dengan populasi muslim terbanyak di dunia.

Israel merebut Yerusalem Timur dalam Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar komunitas internasional.

Kota itu diklaim baik oleh Israel maupun Palestina dan sebagian besar pemerintah negara lain secara resmi mengelak menyatakannya sebagai ibu kota negara mana pun.

Baca: Menteri Luar Negeri Penny Wong Benarkan Australia Tarik Pengakuan Yerusalem Barat

REUTERS | AL ARABIYA

Berita terkait

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 jam lalu

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel sedang menyiapkan skenario ihwal ICC yang dikabarkan berencana menangkap Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

3 jam lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

3 jam lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

3 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

4 jam lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

4 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

4 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

4 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

5 jam lalu

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

Seorang staf UNRWA sekaligus jurnalis foto yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya akibat pengeboman Israel tiba di Qatar untuk perawatan

Baca Selengkapnya