Jair Bolsonaro dan Luiz Inacio Lula da Silva Saling Serang di Debat Calon Presiden Brasil

Reporter

Daniel Ahmad

Senin, 17 Oktober 2022 13:00 WIB

Presiden Brasil Jair Bolsonaro menghadiri KTT iklim global Earth Day virtual melalui tautan video di Brasilia, Brasil 22 April 2021. [Marcos Correa / Kantor Kepresidenan Brasil melalui REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Petahanan sayap kanan Presiden Jair Bolsonaro dan penantangnya dari sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva, saling berhadapan dalam debat head-to-head pertama mereka pada Minggu, 16 Oktober 2022. Acara debat calon Presiden Brasil tersebut diselenggarakan dua minggu menjelang pemilu presiden Brasil putaran kedua.

Dalam acara debat tersebut, Bolsonaro dan Lula da Silva saling melontarkan hujatan dan hinaan. Lula da Silva menyerang dengan melabeli Bolsonaro sebagai "diktator kecil" dan "raja berita palsu". Sementara, Bolsonaro yang tidak terima dengan pernyataan tersebut menuding Lula da Silva berbohong, koruptor, dan memalukan.

Baca juga: Pemilu Brazil Melaju ke Putaran Kedua

Advertising
Advertising

Kandidat terkuat Lula da Silva, yang juga mantan presiden Brasil 2003-2010, sangat mengkritik Bolsonaro atas penanganannya mengatasi pandemi Covid-19. Wabah virus corona di Brasil telah menewaskan 687 ribu orang atau terbanyak kedua setelah Amerika Serikat.

Baca juga: Elon Musk Berubah Pikiran, Putuskan Beri Internet Gratis Starlink di Ukraina

Mantan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva diangkat oleh pendukung di luar markas Union Pekerja Logam di Sao Bernardo do Campo, Brasil, 7 April 2018. (AP Photo/Andre Penner)

Lula da Silva menyebut Bolsonaro memikul beban angka kematian itu di pundaknya karena menolak membeli vaksin virus corona dan merangkul obat-obatan yang belum terbukti seperti hydroxychloroquine.

"Kelalaian Anda menyebabkan 680 ribu orang meninggal, padahal lebih dari setengahnya bisa diselamatkan," kata Lula da Silva dengan suara serak khasnya, seperti dikutip dari France 24, Senin, 17 Oktober 2022.

Bolsonaro berusaha mengalihkan fokus ke masalah korupsi. Isu ini adalah titik lemah bagi Lula da Silva, yang pernah dipenjara pada 2018 atas tuduhan kontroversial. Lula da Silva saat itu dianggap bersalah atas penyelidikan skema korupsi besar-besaran yang berpusat pada perusahaan minyak milik negara (BUMN) Petrobra. Kasus itu sekarang sudah dibatalkan.

"Masa lalu Anda memalukan... Anda tidak melakukan apa pun untuk Brasil kecuali memasukkan uang publik ke dalam saku Anda dan teman-teman Anda. Lula, berhenti berbohong, itu buruk untukmu di usiamu," kata Bolsonaro, yang mantan anggota militer.

Aturan dalam debat calon Presiden Brasil membolehkan para kandidat hilir-mudik di atas panggung, bahkan mendekati kamera. Namun Bolsonaro dan Lula da Silva jarang saling memandang dalam acara debat tersebut. Ada satu pengecualian ketika keheningan yang tegang disela oleh Bolsonaro yang meletakkan tangannya di atas bahu Lula sambil tersenyum.

Acara debat calon Presiden Brasil itu dikritik oleh ilmuwan bidang politik Christopher Mendonca, yang menyebut lebih banyak waktu dihabiskan untuk menyerang secara pribadi daripada diskusi substantif.

"Usulan kebijakan telah kehilangan peran sentralnya, dan tuduhan telah terjadi," katanya kepada AFP.

Potensi perpecahan di Brasil sangat tinggi akibat pemilihan presiden kali ini. Dua kubu yang punya kutub politik berbeda sering kali menyebarkan kampanye negatif.

Bolsonaro menempati urutan kedua dalam pemilihan putaran pertama pada 2 Oktober lalu. Dia meraup 43 persen suara, berbanding 48 persen untuk Lula da Silva. Bolsonaro adalah politikus konservatif garis keras yang mulai menjabat sebagai Presiden Brasil pada 2019,

Banyak jajak pendapat menempatkan Lula da Silva unggul dua digit dibanding Bolsonaro. Kinerja Bolsonaro yang lebih kuat dari perkiraan telah memberinya aura momentum menuju putaran kedua, dan meningkatkan spekulasi tentang kemungkinan kejutan lain dalam waktu dua minggu.

FRANCE 24

Baca juga: Bolsonaro Berjaya dalam Pemilu Legislatif Brasil, Bisa Kalah dari Lula di Pilpres Putaran Kedua

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

13 hari lalu

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

Budi Arie Setiadi mengatakan Tim Cook mengapresiasi hasil pemilu presiden Indonesia atas terpilihnya Prabowo.

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

25 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

35 hari lalu

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

Penggemar global Cha Eun Woo di Amerika Selatan tentu semakin tak sabar menunggu penampilan solo perdananya di sana.

Baca Selengkapnya

Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

41 hari lalu

Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho ditangkap polisi untuk menjalani hukuman 9 tahun di negaranya, Brasil, pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Klarifikasi Dugaan Intervensi Jokowi yang Disinggung di Sidang Komite HAM PBB

45 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Klarifikasi Dugaan Intervensi Jokowi yang Disinggung di Sidang Komite HAM PBB

Bacre Waly Ndiaye anggota Komite HAM PBB atau CCPR di Sidang Komite CCPR mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi dalam pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

45 hari lalu

Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

Joe Biden meledek Donald Trump dengan menyebutnya sudah tua dan tak cocok mentalnya untuk menjadi presiden Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Donald Trump Sebut Tak Akan Ada Pemilu Lagi Jika Ia Kalah

46 hari lalu

Donald Trump Sebut Tak Akan Ada Pemilu Lagi Jika Ia Kalah

Donald Trump memprediksi akhir dari pemilu di AS jika ia kalah dari Joe Biden pada November mendatang.

Baca Selengkapnya

Debat Panas Immanuel Ebenezer dan Deddy Sitorus Viral di Media Sosial

56 hari lalu

Debat Panas Immanuel Ebenezer dan Deddy Sitorus Viral di Media Sosial

Politikus Gerindra Immanuel Ebenezer dan PDIP Deddy Sitorus terlibat debat panas saat menjadi narasumber di salah satu stasiun televisi swasta.

Baca Selengkapnya

Survei: Responden Nilai Kineja Donald Trump Lebih Baik dari Joe Biden

58 hari lalu

Survei: Responden Nilai Kineja Donald Trump Lebih Baik dari Joe Biden

Dikalangan responden, Joe Biden mendapat penilaian sangat buruk, dalam hal perekonomian, penanganan terhadap kejahatan dan keamanan perbatasan

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia, Perkembangan Perang Ukraina dan Raja Harald Dievakuasi ke Norwegia

59 hari lalu

Top 3 Dunia, Perkembangan Perang Ukraina dan Raja Harald Dievakuasi ke Norwegia

Top 3 dunia, Warga Feodosia melaporkan terdengar sejumlah ledakan di area pelabuhan dan sebuah depot minyak sekitar

Baca Selengkapnya