Pandemi Covid-19 Belum Selesai, Singapura Prediksi Lonjakan Kasus November

Reporter

Tempo.co

Minggu, 16 Oktober 2022 11:11 WIB

Orang-orang melihat pesawat Singapore Airlines, di tengah penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19), di Bandara Changi, Singapura, 12 Oktober 2020. [REUTERS/Edgar Su/File Photo]

TEMPO.CO, Jakarta - Lonjakan kasus Covid-19 di Singapura diprediksi akan mencapai puncaknya pada pertengahan November. Melonjaknya jumlah pasien Corona didorong oleh varian baru jenis XBB.

“Ini kemungkinan akan menjadi gelombang pendek dan tajam,” kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung pada Sabtu, 15 Oktober 2022.

Ia mengatakan bahwa Singapura kemungkinan akan mengalami jumlah kasus harian rata-rata sekitar 15.000. "Setelah pertengahan November, gelombang akan mereda," ujarnya.

Ia menambahkan, pada hari-hari tertentu cenderung lebih banyak kasus yang dilaporkan. Pada Selasa jumlah kasus menembus 20.000 atau 25.000.

Kementerian Kesehatan (MOH) mengatakan mengacu pada ledakan gelombang Covid-19 akibat varian BA.5, kasus rawat inap mencapai 800 pada Juli. Rumah sakit di Singapura, mampu mengatasi melonjaknya kasus Covid-19.

Advertising
Advertising

Proporsi kasus dengan jenis XBB, subvarian Omicron, telah meningkat di Singapura selama sebulan terakhir. Meskipun sangat menular, varian ini tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian sebelumnya.

Pada 14 Oktober, ada 9.087 kasus COVID-19 baru yang dilaporkan di Singapura dan sembilan berada di ICU. Sebanyak 562 pasien dirawat di rumah sakit, dengan 44 membutuhkan oksigen. Rasio infeksi minggu ke minggu adalah 1,64.

Mengacu pada grafik di atas yang menunjukkan jumlah rata-rata pergerakan 7 hari, Ong mengatakan kasus masih terus meningkat. Di Singapura, XBB sekarang menjadi subvarian utama dengan jumlah mencapai 54 persen. Varian XBB pertama kali terdeteksi pada Agustus di India. Sejak itu varian ini terdeteksi di lebih dari 17 negara, termasuk Australia, Bangladesh, Denmark, Jepang dan AS.

Gelombang Covid-19 saat ini sebagian besar didorong oleh strain XBB. Ong menunjukkan bahwa dalam tiga minggu terakhir, XBB lebih banyak dibandingkan subvarian Omicron lainnya. "Karena 75 persen dari populasi sudah terinfeksi, jadi setiap gelombang baru pastilah menginfeksi ulang," katanya.

Proporsi infeksi ulang di antara total kasus Covid-19 di Singapura telah meningkat selama sebulan terakhir. Infeksi ulang saat ini mencapai sekitar 17 persen dari total kasus baru.

Ong menjelaskan bahwa sementara orang mungkin terinfeksi kembali setelah satu serangan Covid-19 meski itu jarang terjadi. Peluang terkena Covid-19 lagi selama satu hingga tiga bulan setelah satu infeksi jauh lebih rendah dibandingkan jika tidak pernah terkena penyakit tersebut. Tapi resistensi ini memudar dari waktu ke waktu.

"Orang yang terinfeksi Oktober lalu atau sebelumnya, risiko terinfeksi hampir sama dengan orang yang tak pernah terserang Covid-19. Jadi itu juga yang mendorong infeksi."

Baca: Subvarian Baru Covid-19 BA.2.75 Terdeteksi di Tanah Air

CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

17 jam lalu

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

1 hari lalu

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

Singapura telah menerima lebih dari 664 ribu pengunjung Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

3 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

4 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

5 hari lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya