Mobil Terbang Buatan Cina Pertama Kali Dipamerkan ke Publik

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 15 Oktober 2022 19:30 WIB

Mobil terbang eVTOL X2 XPeng melakukan penerbangan publik pertamanya di Dubai, Uni Emirat Arab, 10 Oktober 2022. eVTOL X2, yang dirancang oleh produsen kendaraan listrik China XPeng, didemonstrasikan penerbangan publik pertama di dunia di Skydive Dubai. REUTERS/Amr Alfiky

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah mobil terbang buatan produsen kendaraan listrik asal Cina, Xpeng Inc, untuk pertama kali dipamerkan ke muka publik. Mobil terbang yang dinamai X2 secara perdana terbang di langit Uni Emirat Arab karena Xpeng sengaja ingin meluncurkan mobil terbangnya ke pasar internasional.

Mobil terbang X2 adalah kendaraan dengan dua tempat duduk. Mobil terbang ini, terbang ke udara secara vertikal dan mendarat pun secara vertikal.

Baca juga: Tahun Depan, Pemerintah Berikan Subsidi Beli Motor dan Mobil Listrik

Pengunjung melihat mobil terbang eVTOL X2 XPeng yang melakukan penerbangan publik pertamanya di Dubai, Uni Emirat Arab, 10 Oktober 2022. Setelah lepas landas di Dubai, X2 menyelesaikan penerbangan uji publik 90 menit yang bersejarah. Penerbangan ini menandai era baru yang menarik dari penerbangan jarak pendek dan solusi mobilitas cerdas. REUTERS/Amr Alfiky

Advertising
Advertising

Mobil terbang ini terbang ke angkasa dengan delapan baling-baling, yang dipasang di dua bagian sudut kendaraan tersebut. X2 untuk pertama kali terbang dan dipertontonkan ke publik pada Senin, 10 Oktober 2022.

Mobil terbang tersebut melakukan ‘test drive’ selama 90 detik di wilayah udara Dubai. Xpeng menggambarkan X2 penting sebagai acuan bagi mobil terbang generasi berikutnya.

“Kami sedang membuat secara bertahap mobil terbang ini untuk dijual ke pasar internasional. Untuk pertama kali, kami memilih Kota Dubai karena Dubai adalah kota paling inovatif di dunia,” kata Minguan Qiu, General Manajer Xipeng Aeroht.

Terobosan juga dilakukan oleh Sony dan Honda, yang mengumumkan kalau mobil listrik pertama yang mereka produksi bersama akan siap untuk para pelanggan pada 2026 mendatang. Pasar Amerika akan menjadi yang pertama bisa mendapatkan produk electric vehicle (EV) premium itu, sementara pasar di Jepang menyusul pada akhir 2026.

Sony dan Honda menyatakan melihat pasar Amerika sebagai peluang terbesar untuk penjualan mobil listrik premiumnya dengan harga yang disesuaikan dengan nilai tambah produk yang ditawarkan. Dan nilai tambah yang dimaksud akan seluruhnya tidak lain tentang software dan hiburan.

Menggunakan pengalaman manufaktur mobil Honda dan mengandalkan keahlian Sony dalam hal teknologi software, hiburan dan sensor, duo ini percaya mampu berdiri lebih tinggi dalam keramaian kompetisi industri EV.

Joint venture Sony Honda Mobility ini akan membuka pre-order dan memulai produksi pada 2025 di 12 pabrikan Honda yang ada di Amerika Serikat. Sangat mungkin produksi pertamanya nanti tidak akan diproduksi secara massal dan belum jelas apakah mereka akan memasarkannya ke Eropa.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kia Nyatakan Dukung Mobil Listrik Konversi dengan Catatan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

1 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

10 jam lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

11 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

16 jam lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

22 jam lalu

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

Seorang warga Cina berinisial YH diduga menambang bijih emas secara ilegal dan memproduksi emas batangan di bawah tanah di Kabupaten Ketapang

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Volume Lalu Lintas Tol Trans Jawa Meningkat

2 hari lalu

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Volume Lalu Lintas Tol Trans Jawa Meningkat

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus 2024, PT Jasamarga Transjawa Tol mencatat peningkatan volume kendaraan di sejumlah Gerbang Tol Trans Jawa.

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

2 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

2 hari lalu

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengatakan keuntungan nilai tambah hilirisasi nikel di Indonesia selama ini lebih banyak tersalur ke Cina.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

3 hari lalu

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

Perseteruan Cina dan Filipina memperebutkan dua fitur di Laut Cina Selatan kian sengit.

Baca Selengkapnya