Top 3 Dunia: ABK Gugat Permenhub, Pemilu Malaysia, dan Spanduk anti-Xi Jinping

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 15 Oktober 2022 06:00 WIB

Spanduk menentang Xi Jinping terpasang di Jembatan Sitong, Beijing. Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Jumat, 15 Oktober 2022, membahas tentang tim advokasi ABK Indonesia ajukan uji material Permenhub karena tidak bisa melindungi awak kapal.

Dua berita terpopuler lain tentang rencana pemilihan umum Malaysia yang kurang mendapat dukungan negara bagian, serta spanduk yang menuntut Presiden China Xi Jinping mundur dicopot.

Tim Advokasi ABK Indonesia Layangkan Uji Materiil Permenhub ke Mahkamah Agung

Tim Advokasi Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia pada Kamis, 13 Oktober 2022 melayangkan gugatan uji materiil terhadap Peraturan Menteri Perhubungan No. 59 Tahun 2021, khususnya Pasal 93 ayat 1 huruf b, ke Mahkamah Agung.

Tim Advokasi ABK Indonesia, yang didukung Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) dan Greenpeace Indonesia, menilai pasal tersebut bertentangan dengan sejumlah regulasi lain sehingga berdampak pada lemahnya pelindungan pada Awak Kapal Perikanan (AKP) migran asal Indonesia di kapal ikan asing (KIA).

Advertising
Advertising

Kuasa hukum Tim Advokasi ABK Indonesia, Viktor Santoso Tandiasa, mengatakan pasal tersebut menjelaskan tentang wewenang Kementerian Perhubungan dalam melakukan “perekrutan dan penempatan Awak Kapal berbendera Indonesia dan Kapal Asing di luar negeri”.

Berita selengkapnya bisa Anda baca di sini

Ketidakpastian Selimuti Malaysia setelah Pembubaran Parlemen

Beberapa hari setelah pembubaran parlemen Malaysia, ketidakpastian melingkupi status majelis negara itu pada Kamis, 13 Oktober 2022.

Parlemen federal dibubarkan pada Senin, 10 Oktober 2022, tetapi pada Kamis siang, tidak ada majelis negara bagian yang dibubarkan untuk membuka jalan bagi pemilu di tingkat kedua yang akan diadakan secara bersamaan.

Selama pidato di televisi mengumumkan pembubaran parlemen, Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mendesak semua majelis negara bagian, kecuali empat dari mereka, untuk meminta pembubaran.

Berita selengkapnya bisa Anda baca di sini

Spanduk Langka yang Menyerukan Penggulingan Xi Jinping Disingkirkan

Otoritas Beijing menyingkirkan spanduk langka protes politik dari jalan layang di ibu kota Cina itu, berdasarkan foto-foto yang beredar di media sosial pada Kamis, 13 Oktober 2022. Pemberangusan spanduk tersebut terjadi hanya beberapa hari menjelang dimulainya kongres Partai Komunis Cina pada Ahad, 16 Oktober 2022.

Seperti dilansir Reuters, spanduk tersebut berisi slogan-slogan, termasuk seruan untuk menggulingkan Presiden Xi Jinping dan diakhirinya kebijakan ketat Covid-19. “Mari kita mogok dari sekolah dan tempat kerja serta singkirkan pengkhianat diktator Xi Jinping,” demikian salah satu slogan di spanduk tersebut.

Seruan tersebut sempat diabadikan dalam video dan Twitter yang diblokir di Cina. Asap terlihat mengepul dari jalan raya di atas tempat spanduk-spanduk tersebut dipasang di distrik Haidian di barat laut Beijing. Haidian adalah rumah bagi beberapa universitas bergengsi di Cina.

Berita selengkapnya bisa Anda baca di sini

Berita terkait

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

3 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

4 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

14 jam lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

15 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

16 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

17 jam lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

Berita Top 3 Dunia pada Senin 6 Mei 2024 berkutat soal saling serang Hamas dan Israel di Rafah, kota di selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

2 hari lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

3 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya