Diprotes India, Camilla Mungkin Tak Kenakan Kohinoor Saat Penobatan Raja Charles III

Reporter

Tempo.co

Kamis, 13 Oktober 2022 19:00 WIB

Sebuah mahkota Imperial State Crown diletakkan di atas peti jenazah Ratu Elizabeth II saat tiba di Istana Westminster di London, Inggris 14 September 2022. DIketahu mahkota yang sudah ada sejak abad ke-15 ini bertakhtakan lebih dari 3.000 batu permata dan memiliki berat hingga lima pon atau 2,26 kg. UK Parliament/Jessica Taylor/Handout via REUTERS.

TEMPO.CO, Jakarta - Kerajaan Inggris dilaporkan sedang mempertimbangkan kembali rencana penggunaan mahkota bertatahkan berlian Kohinoor oleh Permaisuri Camilla dalam penobatan Raja Charles III tahun depan.

Hal ini dilakukan setelah partai berkuasa India, Partai Bharatiya Janata (BJP) memperingatkan bahwa langkah itu akan membangkitkan "kenangan menyakitkan dari masa lalu kolonial".

Menurut The Telegraph seperti dikutip Al Arabiya Kamis 13 Oktober 2022, pejabat Istana Buckingham sedang meninjau apakah Camilla akan mengenakan berlian berharga Kohinoor, ketika dia dan suaminya, Raja Charles III, dinobatkan di Westminster Abbey pada 6 Mei 2023.

Sebuah sumber mengatakan kepada The Telegraph Rabu malam bahwa permata itu tidak diperlakukan sebagai "bermasalah" hingga muncul kecaman India. Para pejabat Istana tampaknya ingin mengikuti perkembangan zaman.

“Sekarang adalah saat perencanaan akan dimulai dengan sungguh-sungguh, dan orang-orang di istana akan sangat sadar dan ingin mencerminkan tradisi sambil peka terhadap isu-isu sekitar hari ini.

Advertising
Advertising

“Pada tahap ini sangat mungkin bahwa Kohinoor akan masuk atau keluar dalam penobatan. Terus terang, orang akan bertanya-tanya apakah mereka benar-benar ingin memperebutkan berlian saat ini.”

Sumber lain mengatakan kepada Daily Mail bahwa Raja Charles "sangat sensitif" terhadap masalah ini dan bahwa para penasihat mengalami "kegugupan yang signifikan" seputar masalah ini.

Terakhir dipakai pada 1937 oleh Ibu Suri, permaisuri Raja George VI, mahkota ini memiliki 2.800 berlian, dengan Kohinoor sebesar 105 karat, salah satu berlian terbesar di dunia, di salib depan.

<!--more-->

Berlian Koh-i-Noor. wikimedia.org

BJP telah vokal menentang penggunaan berlian berharga, yang diklaim sebagai milik India.

"Penobatan Camilla dan penggunaan permata mahkota Kohinoor membawa kembali kenangan menyakitkan dari masa lalu kolonial," kata juru bicara BJP kepada The Telegraph. "Kebanyakan orang India memiliki ingatan yang sangat sedikit tentang masa lalu yang menindas. Lima hingga enam generasi orang India menderita di bawah berbagai aturan asing selama lebih dari lima abad.

"Kejadian baru-baru ini, seperti kematian Ratu Elizabeth II, penobatan Ratu Camilla yang baru dan penggunaan Koh-i-Noor membawa beberapa orang India kembali ke masa Kerajaan Inggris di India," tambah juru bicara itu.

Setelah kematian Ratu Elizabeth II pada 8 September, rakyat India turun ke media sosial untuk menuntut pengembalian berlian Kohinoor 105 karat senilai US$591 juta.

<!--more-->

Ketenaran berlian berasal dari cara diakuisisi oleh Inggris pada akhir 1840-an, penulis dan peneliti Dr. John Zubryzcki mengatakan kepada SBS News bulan lalu. Permata itu akhirnya mencapai Ratu Victoria sekitar 1850.

Berlian itu diturunkan dari Ratu Victoria ke Ibu Suri Elizabeth II Elizabeth Angela Marguerite Bowes-Lyon ke mendiang Ratu Elizabeth II.

"Asal usul berlian itu agak diselimuti misteri dan kami tidak bisa memastikan kapan berlian itu pertama kali terlihat, tapi kami pikir itu berasal dari sekitar abad ke-14, dan ditemukan di tempat yang sekarang disebut Andhra Pradesh," kata Zubrzycki.

“Berlian itu dimiliki oleh Persia dan kemudian di Afghanistan, dan dibawa kembali ke India, setelah Sikh Maharaja Ranjit Singh mengambilnya dari pemimpin Afghanistan Shah Shujah Durrani. Kemudian, berlian itu diakuisisi oleh Inggris ketika mereka mencaplok Punjab, zaman Perusahaan India Timur.”

Zubrzycki meyakini bahwa permata itu diperoleh oleh Inggris setelah Maharaja Punjab Duleep Singh yang berusia 10 tahun – penguasa terakhir Kekaisaran Sikh – menyerahkan negaranya kepada Inggris selama Perang Anglo-Sikh.

Permata itu diberikan kepada Ratu Victoria, dan suaminya, Pangeran Albert, meminta agar berlian itu dipotong ulang. Kemudian, perhiasan itu dipasang di mahkota Ratu Alexandra dan Ratu Mary, sebelum ditempatkan di mahkota Ibu Suri pada 1937.

Berlian Kohinoor telah melewati beberapa dinasti India termasuk Mughal, Persia, Afghanistan, Turco-Afghan Khilji, dan penguasa Sikh sebelum berakhir di Inggris. Pada 2017, Mahkamah Agung India mengatakan tidak dapat mengeluarkan perintah untuk mengklaim kembali berlian dari Inggris atau menghentikannya untuk dilelang.

Baca juga: Pasca-pemakaman Ratu Elizabeth II , Netizen India Tuntut Berlian Kohinoor Dikembalikan

AL ARABIYA | DAILY MAIL | SBS NEWS

Berita terkait

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

11 jam lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

12 jam lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

12 jam lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

2 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

3 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

3 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

3 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

4 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

5 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya