Ini Bahaya Radiasi Nuklir bagi Manusia Jika Perang Nuklir Dunia Terjadi

Reporter

Andika Dwi

Kamis, 13 Oktober 2022 15:50 WIB

Lubang kawah yang ditinggalkan oleh serangan militer Rusia di kompleks Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Pivdennoukrainsk, di Yuzhnoukrainsk, wilayah Mykolaiv, Ukraina, yang dirilis 19 September 2022. Serangan itu juga merusak pembangkit listrik tenaga air dan saluran transmisi terdekat. Energoatom/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perang Rusia - Ukraina kian terus membara. Konflik keduanya membuat was-was dunia terkait penggunaan senjata nuklir. Selain dapat langsung membunuh jutaan jiwa, ternyata radiasi nuklir berefek bagi kesehatan yang menimbulkan beragam jenis penyakit mematikan pada manusia.

Baca juga:
NATO Gertak Balik Rusia soal Penggunaan Senjata Nuklir

Nuklir dalam batas tertentu dapat dimanfaatkan untuk sumber tenaga listrik, mensterilkan peralatan, dan lainnya. Namun jika penggunaannya berlebihan, maka dampak radiasi nuklir bagi kehidupan manusia jauh lebih buruk. Lantas, seberapa besar efeknya?

Apa Itu Radiasi Nuklir

Sebelum mengenal efek radiasi nuklir, maka ketahui lebih dulu apa itu radiasi nuklir. Dilansir dari Medical News Today, radiasi nuklir adalah energi yang dipancarkan oleh unsur radioaktif yang dapat terurai menjadi atom lebih stabil. Contoh unsur radioaktif, yakni uranium (U), radon (Rn), plutonium (Pu), thorium (Th), dan curium (Cu). Atom radioaktif secara alami ada di sekitar kita, mulai dari bebatuan sampai beraneka ragam makanan. Namun, sel-sel tubuh hanya mampu menerima radiasi dalam jumlah rendah.

Sumber Radiasi Nuklir

Paparan radiasi nuklir dapat terjadi di lingkup industri dengan tingkat kerawanan tinggi, seperti PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir). Pada umumnya, manusia terkena radiasi nuklir sekitar 0,62 Rad (620 Gray) setiap tahunnya. Radiasi tersebut berasal dari radon di udara, perawatan medis, dan industri. Namun paparan ini tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi tubuh. Radiasi sinar X di dada setara paparan selama 10 hari dan CT scan setara dengan radiasi selama 8 tahun.

Orang yang tinggal di dataran tinggi meningkatkan peluang terpapar radiasi lebih besar. Air yang diminum manusia ternyata juga mempengaruhi atas paparan 0,03 rad dalam setahun. Tanpa disadari, kegiatan sepele seperti menonton TV, naik pesawat terbang, melewati pemindai keamanan, dan menggunakan smartphone juga mendekatkan Anda kepada sumber radiasi.

Advertising
Advertising

Bahkan perokok aktif disinyalir memiliki paparan radiasi nuklir lebih tinggi dibandingkan perokok pasif dan non-perokok. Pasalnya, tembakau mengandung zat yang dapat berubah menjadi polonium 210. Perokok juga lebih sensitif terhadap radon, sehingga meningkatkan peluang terkena kanker paru-paru.

Kadar Radiasi Nuklir yang Berbahaya

Mengenal kadar radiasi nuklir yang berbahay sangat penting diketahui. Satuan radiasi terdiri dari Rad, Grays, Rems, dan Sieverts. 1 Rad setara dengan 0,01 Grays. Adapun rincian kadar radiasi nuklir yang berbahaya untuk manusia, yakni:

- Kurang dari 30 Rad: terdeteksi adanya paparan di dalam darah.

- 30-200 Rad: orang akan menunjukkan gejala sakit ringan.

- 200-1.000 Rad: orang mulai menunjukkan gejala sakit parah.

- Di atas 1.000 Rad: berakibat fatal.

Gejala Orang yang Terkena Radiasi Nuklir

Penyakit yang timbul akibat radiasi nuklir bisa bersifat akut (terjadi setelah terpapar) atau kronis (muncul dari waktu ke waktu). Tanda awal yang mudah dikenali meliputi:

- Muntah, mual, dan diare.

- Pusing

- Kehilangan nafsu makan.

- Merasa tidak enak badan (malaise).

- Detak jantung sangat cepat.

Sementara itu, untuk gejala lebih lanjut berdasarkan dosisnya berupa:

- Dosis 30 Rad mengakibatkan sakit kepala, mual, muntah, dan kehilangan sejumlah sel darah putih.

- Dosis 300 Rad menyebabkan rambut rontok, kerusakan sel saraf, dan gangguan pada saluran pencernaan.

Efek Radiasi Nuklir Pada Manusia

Risiko penyakit yang dihasilkan tergantung dari besarnya dosis radiasi nuklir. Pada dosis kecil, seseorang mungkin hanya mengalami gejala ringan selang beberapa jam. Namun dalam kadar tinggi (1.000-3.000 Rad), seseorang bisa kehilangan kesadaran, kejang (tremor), sampai koma setelah 3 hari.

Dalam jangka panjang bisa mengakibatkan hilangnya sel darah putih sehingga tubuh kehilangan antibodi untuk melawan infeksi. Kemudian berkurangnya trombosit sehingga rawan pendarahan., masalah kesuburan, serta penurunan fungsi ginjal, anemia, katarak, dan masalah jantung.

Radiasi yang dilakukan secara berulang juga berbahaya bagi kulit dan sumsum tulang belakang. Radiasi turut meningkatkan risiko mutasi genetik akibat kerusakan DNA. Pada akhirnya dapat berimbas pada keturunan yang cacat atau memiliki kelainan fisik.

Baca: Dubes Rusia Sebut Pernyataan Putin soal Nuklir Dipelintir Barat

MELYNDA DWI PUSPITA

Sumber : https://medicalnewstoday.com/articles/219615.

Berita terkait

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

12 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

26 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

29 hari lalu

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

Sejumlah fakta terbaru soal dugaan serangan Israel ke Iran, mulai dari fasilitas nuklir hingga kondisi warga Isfahan.

Baca Selengkapnya

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

29 hari lalu

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

Iran mengaku fasililitas nuklirnya aman. Sehari sebelum dugaan serangan Israel, Garda Revolusi Iran mengklaim siap menembakkan rudal.

Baca Selengkapnya

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

32 hari lalu

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

39 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Perang dengan Rusia, Pendapatan Zelensky Naik Empat Kali Lipat

49 hari lalu

Perang dengan Rusia, Pendapatan Zelensky Naik Empat Kali Lipat

Zelensky membukukan kenaikan pendapatan di tengah perang dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

50 hari lalu

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.

Baca Selengkapnya