Anwar Ibrahim Tolak Ajakan Kerja Sama Mahathir, Ini Alasannya

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 13 Oktober 2022 11:30 WIB

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Dr Mahathir Mohamad bertemu dengan pemimpin Partai Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim, 5 September 2016. Facebook.com/PKR

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim menolak tawaran kerjasama Ketua Gerakan Tanah Air (GTA) Dr Mahathir Mohamad menjelang pemilihan umum Malaysia ke-15 atau biasa disebut GE15.

Anwar mengatakan dia harus menolak tawaran Mahathir karena dia merasa sikap mantan perdana menteri itu tidak konsisten.

"Ya, benar. Kami akan terus memantau (apa yang dikatakan Mahathir). Minggu depan, dia akan memiliki (sikap) yang berbeda,” katanya kepada wartawan setelah pertemuan dewan presiden PH, Rabu malam, 12 Oktober 2022, seperti dikutip Free Malaysia Today.

Pada hari Selasa, Mahathir, 97 tahun, mengumumkan bahwa dia akan mempertahankan kursi parlemen Langkawi di GE15, setelah Maret lalu menyatakan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri lagi.
-
Ditanya tentang kemungkinan bekerja sama dengan Anwar setelah GE15, Mahathir mengatakan pertanyaan itu harus ditujukan kepada ketua PH sendiri.

“Masalahnya dia (Anwar) tidak mau bekerja dengan saya (tapi) saya pria yang sangat baik,” katanya.

Advertising
Advertising

Anwar dan Mahathir adalah mantan mitra di PH tetapi bertengkar tentang rencana suksesi ketika Mahathir menjadi perdana menteri selama pemerintahan PH dari 2018 hingga 2020.

Analis mengatakan bahwa penolakan Mahathir untuk menyerahkan kekuasaan kepada Anwar, sebagaimana disepakati, pada dasarnya telah memecah belah PH dan menyebabkan runtuhnya pemerintahan PH pada Februari 2020.

Perpecahan makin parah setelah Partai Bersatu Malaysia dan Partai Keadilan Rakyat mundur dari koalisi PH, hingga memamksa Mahathir mundur.

Gerakan Sheraton, Barisan Nasional, Bersatu, PAS, dan sebuah faksi yang dipimpin oleh wakil presiden PKR saat itu Azmin Ali bergabung untuk membentuk pemerintahan Perikatan Nasional, yang berkuasa sekarang.

Anwar, yang merupakan wakil Mahathir selama tugas pertamanya sebagai perdana menteri dari 1981, dipecat pada 1998 sebelum didakwa dan dipenjara karena didakwa sodomi dan korupsi.

Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob pada Senin, 10 Oktober 2022, membubarkan parlemen dan menggelar percepatan pemilu. Manuver politik Ismail ditengarai untuk memenangkan mandat yang lebih kuat dan menstabilkan lanskap politik yang telah bertahan setelah skandal korupsi multi-miliar dolar dan krisis Covid-19.

FMT, Reuters

Berita terkait

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

3 jam lalu

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

Lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah ditangkap polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

3 jam lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

6 jam lalu

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

6 jam lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

6 jam lalu

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Pengusaha Malaysia merasa kehilangan 9 mobil mewahnya yang ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

18 jam lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

23 jam lalu

Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

Bea Cukai menyatakan pengusaha asal Malaysia, Kenneth Koh. cukup melunasi denda yang kini mencapai Rp11,8 miliar bila ingin 9 mobil mewahnya kembali.

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

1 hari lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

1 hari lalu

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

Anwar Ibrahim melakukan pertemuan dengan para pemimpin Hamas di Qatar. Unggahannya soal pertemuan itu dihapus oleh Facebook.

Baca Selengkapnya

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

3 hari lalu

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

Orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Sabah juga pernah datang ke kafe itu untuk menghabiskan makanan sisa pengunjung.

Baca Selengkapnya