Keluarga Korban Penembakan WNI di Texas Disebut Urus Pemulangan Jenazah

Reporter

Daniel Ahmad

Senin, 10 Oktober 2022 13:20 WIB

Novita Brazil. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Jenazah Novita Brazil, seorang WNI di Texas yang menjadi korban penembakan, akan segera dipulangkan ke tanah air. Novita diketahui tewas di rumahnya di San Antonio, Texas, Amerika Serikat, setelah diberondong ratusan peluru oleh pelaku penembakan, yang diduga menyasar rumah tetangganya.

"Pihak keluarga sudah menghubungi KJRI Houston terkait harapan pemulangan jenazah. KJRI telah membicarakan dengan otoritas setempat terkait keterangan kematian dan lain lain," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah kepada Tempo, Senin, 10 Oktober 2022.

Teuku Faizasyah, Plt Juru bicara Kementerian Luar Negeri. Sumber: Suci Sekar/TEMPO

Advertising
Advertising

Novita Kurnia Putri atau akrab disebut Novita Brazil, 25 tahun, tengah menggunakan laptop di rumahnya pada malam kejadian. Ia tertembak beberapa kali di bagian wajahnya pada Selasa 4 Oktober 2022 sekitar pukul 12.30 pagi dini hari. Ia meninggal di tempat kejadian.

Perempuan itu tewas seketika setelah peluru yang ditaksir berjumlah lebih dari 100 bulir ditembakkan oleh dua remaja laki-laki. Kedua pelaku telah ditangkap dan diamankan pihak kepolisian setempat.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha, belum memberikan keterangan lengkap mengenai perkembangan kasus Novita Brazil ini. Sedangkan Kasubdit, Dit. PWNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Yanuar Nasrun pada Senin, 10 Oktober 2022, mengatakan ada beberapa prinsip penangan WNI yang meninggal di luar negeri. Beberapa tahapan itu adalah memastikan identitas, melakukan pencatatan sipil atas peristiwa penting dimaksud, serta memfasilitasi keluarga atau ahli waris untuk penanganan jenazahnya - apakah dimakamkan di negara setempat atau repatriasi.

Novita bukan satu-satunya korban dalam peristiwa tersebut. Korban lainnya adalah seorang perempuan, 41 tahun, yang tengah menyewa rumah tak jauh dari lokasi kejadian. Dia saat ini dirawat di unit gawat darurat rumah sakit setempat.

Aparat kepolisian tiba beberapa saat setelah tembakan senjata otomatis terdengar di sekitar kawasan Bexar County. Mereka melihat sebuah mobil sedan putih mengebut meninggalkan lokasi.

Setelah pengejaran dilakukan dibantu helikopter polisi, kedua pelaku ditangkap di jalan bebas hambatan 151 dan Acme Road. Pelaku adalah dua remaja berusia 14 dan 15 tahun pun ditangkap.

‘’Kini pelaku kriminal mudah mendapatkan senjata,’’ tutur Salazar tanpa menjelaskan nama kedua tersangka pelaku.

Baca juga: Kemlu: Kasus Perlindungan WNI di Luar Negeri Meningkat

Melalui konferensi pers terbaru pada Sabtu malam waktu setempat, Salazar mengatakan kedua remaja itu didakwa dengan pasal pembunuhan tingkat pertama dan penyerangan menggunakan senjata mematikan.

Kedua remaja yang ditahan di Bexar County Juvenile Detention Center, dikenai dua tuduhan, yakni pembunuhan dan penyerangan berat dengan ancaman hukuman mati atau hukuman seumur hidup.

"Saya tidak melihat penyesalan apapun dari gelagat dan ekspresi mereka. (Para remaja itu) datang ke lokasi ini dan melakukan penembakan sambil berkendara, lalu menghantam rumah yang salah," kata sheriff tentang para tersangka, seperti dilansir NBC News.

Rumah di samping kediaman Novita diduga kuat menjadi target yang dituju kedua pelaku. Selama penembakan, tiga remaja dari rumah tetangga, bersenjatakan pistol dan AR-15 sempat menembak balik ke arah pelaku.

Mereka keluar dari area samping rumah Novita dan menembaki sekitar lingkungan tempat tinggal di Texas untuk menargetkan kedua tersangka. Remaja yang berusia masing-masing 17, 15, dan 14 tahun itu akhirnya ikut ditangkap pada Jumat, 6 Oktober.

Baca juga: Dinas Pendidikan Depok Bantah Terapkan Jam Malam Bagi Pelajar SMP, Kadisdik: Cuma Imbauan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

5 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

1 hari lalu

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

Seorang pria WNI diculik di Filipina, barang-barang dan uang tunainya dirampas penculik.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

2 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel

4 hari lalu

Indonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengatakan aksi pembakaran markas besar UNRWA di Yerusalem oleh warga ekstremis merupakan tanggung jawab Israel.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina

6 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina

Kementerian Luar Negeri menilai gelombang unjuk rasa pro-Palestina di sejumlah negara adalah bentuk kekecewaan mahasiswa pada negara atas perang Gaza

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

7 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

7 hari lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

7 hari lalu

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

7 hari lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

8 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya