Taiwan Tak Mau Gantungkan Pertahanan ke Pihak Lain

Reporter

Daniel Ahmad

Kamis, 6 Oktober 2022 15:00 WIB

Tentara Taiwan menembakkan howitzer 155mm selama latihan militer tahunan di daerah Pingtung, Taiwan selatan, 9 Agustus 2022. Taiwan menggelar latihan militer di tengah Cina memperpanjang latihan militernya sebagai tanggapan kedatangan Nancy Pelosi. REUTERS/Ann Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memastikan tidak akan menggantungkan nasib pertahanan wilayahnya kepada pihak lain. Kendati demikian, Tsai menyambut komitmen Amerika Serikat untuk menjaga keamanan Taiwan dari pelanggaran kedaulatan Cina.

Dalam pidatonya di lembaga penelitian Global Taiwan Institute yang berkantor pusat di Washington, Tsai berterima kasih kepada pemerintahan Presiden Amerika Joe Biden dan Kongres Amerika Serikat karena menjunjung tinggi komitmen mereka terhadap keamanan Taiwan. Amerika juga mau menjual senjata militernya ke Taiwan baru-baru ini. Namun dia menegaskan Taiwan tidak terikat siapapun dalam membela haknya.

“Itulah sebabnya, saya ingin menegaskan kembali bahwa Taiwan berkomitmen penuh untuk melindungi keamanan (wilayah) kami dan mempertahankan cara hidup demokratis kami. Kami juga bekerja untuk menyesuaikan strategi pertahanan kami dengan perubahan ancaman yang kami hadapi," kata Tsai dalam video pra-rekam, dikutip dari Reuters, Kamis, 6 Oktober 2022.

Advertising
Advertising

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen melakukan inspeksi ke pangkalan Korps Marinir di Taoyuan, Kamis 2 Juni 2022. Tsai Ing-wen mencoba memanggul peluncur roket buatan Taiwan, yang mengatakan senjata itu "ringan dan praktis." Foto : Presidential Office

Baca: Pengibaran dan Pembakaran Bendera China Sambut Hari Kemerdekaan RRC di Taiwan

Pernyataan Tsai itu tercetus setelah Presiden Biden pada September lalu berjanji membela Taiwan jika terjadi invasi militer dari Cina. Gedung Putih tak lama setelah pernyataan Biden itu keluar menjelaskan, sikap AS terhadap kebijakan "Satu-Cina" tidak berubah.

Adapun Cina telah melakukan latihan militer skala besar untuk menunjukkan kemarahannya atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi pada Agustus 2022. Beijing memandang Taiwan sebagai wilayah yang tak terpisahkan dari Cina.

Kegiatan militer Cina terus berlanjut sejak itu, meskipun pada tingkat yang jauh berkurang. Pesawat militer Cina terus secara rutin melintasi garis tengah di Selat Taiwan, yang selama bertahun-tahun bertindak sebagai penghalang tidak resmi.

Taiwan pada Rabu, 5 Oktober 2022, mengatakan ada delapan tentara Cina terbang melintasi garis median. Tsai mengatakan operasi itu melanggar kedaulatan Taiwan dan mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

"Kami tahu dari sejarah dan peristiwa terkini bahwa ancaman terhadap satu negara atau wilayah mana pun diterjemahkan secara langsung dan tidak langsung menjadi peningkatan ancaman terhadap tetangganya," kata Tsai.

REUTERS

Baca juga: AS Keluarkan Visa Menlu Sergei Lavrov di Hari Pembukaan Sidang PBB

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

10 menit lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

19 jam lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

1 hari lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

1 hari lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

1 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

1 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

1 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

1 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengakui banyak menangani kasus anggota TNI-Polri yang berjual-beli amunisi dengan TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

1 hari lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

1 hari lalu

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?

Baca Selengkapnya