Tiga Putra Remaja Ramzan Kadyrov Segera Gabung Wamil Rusia

Reporter

Daniel Ahmad

Rabu, 5 Oktober 2022 17:17 WIB

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. REUTERS/Christopher Pike

TEMPO.CO, Jakarta -Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov menyebut tiga putranya yang masih remaja akan mengikuti wajib militer Rusia untuk perang Ukraina. Akhmat, 16 tahun, Eli (15), dan Adam (14), yang juga merupakan cucu presiden pertama Republik Chechnya Akhmat-Khadzhi Kadyrov, disebut sudah siap turun ke medan pertempuran.

“Sudah waktunya mereka menunjukkan nilai mereka dalam pertempuran nyata, dan saya hanya bisa menyambut keinginan mereka. Segera, mereka akan pergi ke garis depan,” kata Kadyrov di Telegram seperti dikutip dari TASS, Rabu, 5 Oktober 2022.

Kadyrov menyebut anak-anaknya sudah dilatih militer sejak kanak-kanak. Pemimpin Chechnya itu menambahkan, anak-anaknya sekarang tengah belajar bagaimana menangani berbagai senjata, menggunakannya pada jarak berapa pun, serta menekurni beberapa teori dasar.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada 21 September 2022 mengumumkan mobiliasi militer parsial untuk mendongkrak perang Ukraina. Kebijakan Putin itu meningkatkan tensi perang di tengah mundurnya pasukan Rusia di medan pertempuran. Pemimpin Rusia menjanjikan akan terus melindungi Rusia dengan cara apapun, termasuk penggunaan senjata nuklir.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Selasa, 4 Oktober 2022, menyatakan lebih dari 200.000 orang telah direkrut dalam program wajib militer dan akan menjadi tentara Rusia. Mereka termasuk dalam program wajib mobilisasi parsial yang diumumkan Presiden Vladimir Putin pada dua pekan lalu.

Advertising
Advertising

Dalam dekrit resmi yang diteken Presiden Putin, tidak disebutkan angka pastinya, Namun yang diumumkan sebanyak 300.000 orang. Para pejabat ingin menghilangkan kekhawatiran publik bahwa jumlah sebenarnya bisa lebih tinggi.

Tokoh-tokoh pro-Kremlin juga ikut menyuarakan keprihatinan bahwa orang-orang direkrut tanpa pandang bulu.

Banyak laporan tentang perekrutan wajib militer Rusia ini bahwa sejumlah pria tanpa pengalaman militer atau usia wajib militer menerima surat panggilan. Hal ini menambah kemarahan publik.

Ratusan ribu orang Rusia melarikan diri ke negara-negara seperti Kazakhstan, Georgia dan Finlandia. Banyak lagi yang tetap berada di Rusia dan bersembunyi dari perekrut militer, berdoa agar mereka tidak dipanggil atau berharap dibebaskan dari dinas.

Menurut pengacara Rusia, mereka kebanjiran klien yang mencoba menghindari wajib militer untuk berperang di Ukraina.

Pengacara dan kelompok masyarakat sipil mengatakan mereka kewalahan oleh banyaknya permintaan nasihat hukum sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan bahwa 300.000 orang akan dikerahkan untuk meningkatkan upaya perang Rusia di Ukraina pada 21 September 2022.

Baca juga: Pasukan Rusia Terpuruk di Ukraina, Ramzan Kadyrov: Gunakan Senjata Nuklir!

TASS | REUTERS

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

6 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

9 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

9 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

12 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

2 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya