Korea Utara Uji Coba Rudal yang Ditembak ke Arah Jepang

Reporter

magang_merdeka

Selasa, 4 Oktober 2022 18:00 WIB

Sebuah rudal permukaan-ke-permukaan diluncurkan selama latihan militer bersama antara AS dan Korea Selatan di lokasi yang tidak diketahui, Korea Selatan, 25 Mei 2022. Sebelumnya Korea Utara menembakkan tiga rudal. Yang pertama tampaknya adalah ICBM, yang kedua tidak teridentifikasi, sedangkan yang ketiga adalah SRBM. Joint Chiefs of Staff/Yonhap via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara menembakkan rudal balistik ke arah Jepang untuk pertama kalinya dalam lima tahun pada Selasa, 4 Oktober 2022. Aksi ini segera membuat pemerintah Jepang memperingati warganya agar berlindung ketika rudal itu tampaknya telah terbang melewati wilayahnya sebelum jatuh ke Samudra Pasifik.

Rudal balistik merupakan rudal milik Korea Utara pertama yang mampu menempuh jarak terjauh sejak 2017, yakni sampai 4.600 km. Korea Utara biasanya menembakkan rudal balistiknya ke luar angkasa agar tidak terbang di wilayah langit negara tetangganya.

Peluncuran rudal balistik pada Selasa, 4 Oktober 2022, merupakan peluncuran kelima, yang dilakukan Pyongyang dalam 10 hari. Pelepasan rudal ini juga dilakukan di tengah ketegangan militer Korea Utara dengan Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang.

Advertising
Advertising

Pekan lalu, ketiga negara tersebut melakukan latihan trilateral anti-kapal selam menggunakan kapal induk Amerika Serikat dan berhenti di Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak 2017.

Uji coba senjata yang dilakukan Korea Utara menuai reaksi dari Washington, yang belakangan fokus pada perang Ukraina serta krisis domestik dan masalah lainnya. Amerika Serikat mengutuk keras keputusan berbahaya dan sembrono Korea Utara dengan meluncurkan rudal balistik jarak jauh di atas wilayah Jepang.

"Tindakan ini mengganggu stabilitas dan menunjukkan pengabaian terang-terangan DPRK terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB dan norma-norma keselamatan internasional," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat Adrienne Watson.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken segera menelepon rekan-rekannya dari Korea Selatan dan Jepang, di mana mereka juga mengutuk keras uji coba terbaru Korea Utara tersebut. Peluncuran rudal itu, melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, yang telah menjatuhkan sanksi atas program nuklir dan rudal Pyongyang.

Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengatakan pihaknya tidak akan mengesampingkan opsi apa pun, termasuk melakukan serangan balik. Jepang akan memperkuat pertahanannya dalam menghadapi peluncuran rudal berulang kali dari Korea Utara.

Sedangkan Korea Selatan mengatakan akan meningkatkan kemampuan militernya dan meningkatkan kerja sama dengan sekutu.

Otoritas di Tokyo dan Seoul mengatakan rudal itu terbang sejauh 4.500 hingga 4.600 kilometer ke ketinggian maksimum sekitar seribu km.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan rudal balistik yang ditembakkan itu, tampaknya rudal balistik jarak menengah (IRBM) yang ditembakkan dari Provinsi Jagang, Korea Utara. Korea Utara menggunakan provinsi itu untuk meluncurkan beberapa uji coba senjata baru-baru ini, termasuk beberapa di antaranya rudal yang diklaim 'hipersonik'.

Media NHK dalam pemberitaan menjelaskan uji coba tersebut juga berdampak pada pengoperasian kereta api di wilayah utara yang terpaksa dihentikan operasionalnya untuk sementara.

Kim Dong-yup, mantan perwira Angkatan Laut Korea Selatan mengatakan dugaan awal menunjukkan kalau rudal yang ditembakkan Korea Utara itu, mungkin IRBM Hwasong-12, yang diluncurkan Korea Utara pada 2017 sebagai bagian dari rencananya untuk mengancam menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Guam.

Rudal Hwasong-12 pernah di uji coba pada 2017. Kim mencatat rudal jenis itu juga diuji coba di Provinsi Jagang pada Januari 2022 lalu.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyebut uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara itu, terlalu sembrono dan hanya akan membuat Pyongyang mendapat sikap yang lebih tegas dari militer negara Korea Selatan, sekutunya, dan komunitas internasional.

Adapun Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyebut tindakan Korea Utara tersebut 'barbar'. Jepang akan terus mengumpulkan dan menganalisis informasi.

Menteri Pertahanan Korea Selatan, Lee Jong-sup, mengatakan kepada parlemen Korea Selatan pada Selasa, 4 Oktober 2022 bahwa Korea Utara telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba nuklir pada Mei tahun depan. Jika ada uji coba, maka kemungkinan menggunakan senjata yang lebih kecil, yang dimaksudkan untuk penggunaan operasional, atau perangkat dengan hasil yang lebih tinggi daripada uji coba sebelumnya. Lee mengatakan sulit untuk memprediksi kapan Pyongyang akan melakukan uji coba nuklir ketujuh.

REUTERS | NESA AQILA

Baca juga: Polisi Bantah Tangkap Aremania Pengunggah Video Penonton Terkunci di Kanjuruhan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

3 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

4 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

4 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

5 hari lalu

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

Iran belum memperlihat semua senjata tempur udaranya ketika membalas serangan Israel. Apa saja alat tempur canggih Iran?

Baca Selengkapnya

Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

5 hari lalu

Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei meminta tentara mempelajari taktik musuh. Pernyataan itu tak lama setelah serangan Israel ke Iran.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

6 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

6 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

7 hari lalu

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

Senjata yang digunakan dalam serangan Israel terhadap Iran pada pekan lalu adalah rudal udara-ke-permukaan canggih buatan lokal bernama "The Rampage"

Baca Selengkapnya

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

8 hari lalu

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

Sejumlah fakta terbaru soal dugaan serangan Israel ke Iran, mulai dari fasilitas nuklir hingga kondisi warga Isfahan.

Baca Selengkapnya