Kapal Pesiar Diduga Milik Miliarder Asal Rusia yang Kena Sanksi Bakal Dilelang

Reporter

magang_merdeka

Selasa, 4 Oktober 2022 11:50 WIB

Kapal pesiar MySky yang disebut milik miliarder asal Rusia, Igor Kesaev. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Kapal pesiar mewah diduga milik miliarder asal Rusia, Igor Kasaev, dilelang. Kapal pesiar memiliki panjang 51 meter dan dinamai MySky. Kasaev masuk daftar miliarder dari Negeri Beruang Merah yang kena sanksi buntut invasi Rusia ke Ukraina.

Harga kapal pesiar mewah itu ditaksir senilai $29 juta atau setara dengan Rp. 443 miliar. Lelang kapal pesiar MySky, dipublikasi lewat iklan yang dikirim melalui email perusahaan pialang kepada penerima yang dirahasiakan pada 14 September 2022.

Lelang kapal pesiar MySky dilakukan di tengah kekhawatiran negara-negara Barat kalau miliarder Rusia seperti Kesaev mampu mengatasi sanksi internasional. Walhasil, aset-aset mewah mereka seperti kapal pesiar, menjadi sasaran.

Advertising
Advertising

Uni Eropa dan Inggris menjatuhkan sanksi kepada Kesaev pada April lalu setelah invasi Rusia ke Ukraina. Uni Eropa mengklaim Kesaev terlibat dalam produksi senjata militer dan distribusi tembakau di Rusia, serta punya hubungan dengan pemerintah Rusia dan pasukan keamanannya.

Amerika Serikat tidak menjatuhkan sanksi kepada Kesaev. Kementerian Keuangan Amerika Serikat belum mau berkomentar perihal ini.

Sara Gioanola, juru bicara Heesen Yachts, perusahaan yang berbasis di Belanda yang membuat MySky, mengkonfirmasi bahwa Kesaev menugaskannya dan kapal pesiar lain, yang disebut Sky. MySky rampung dibuat pada 2014.

Sebuah artikel tentang putri Kesaev dan galeri seninya di majalah Heesen edisi musim semi 2021 mencatat bahwa keluarga Kesaev dikenal baik oleh Heesen, setelah menugaskan Sky dan MySky selama dekade terakhir. Reuters tidak dapat mengkonfirmasi secara independen apakah Kesaev punya kepemilikan langsung di MySky.

Burgess, perusahaan pialang kapal pesiar yang punya kantor di London, Monako, dan pasar utama lainnya, mengirim pernyataan setelah publikasi artikel ini yang mengatakan Kesaev bukan pemilik MySky dan tidak punya hubungan komersial dengan kapal pesiar mewah itu. Burgess juga mengatakan mereka adalah agen untuk penjualan kapal itu.

Seorang juru bicara Burgess pada pekan lalu tidak mengkonfirmasi keterlibatan broker dalam penjualan kapal pesiar MySky sehingga belum bisa memberikan keterangan terkait rencana lelang kapal tersebut. Sedangkan pada Senin, 3 Oktober 2022, juru bicara Burgess menolak untuk menjawab pertanyaan tentang siapa pemilik kapal MySky dan apakah mereka punya sangkut paut dengan Kesaev.

Juru bicara Kesaev menolak untuk menjawab pertanyaan tentang kepemilikan kapal pesiar MySky atau penjualannya yang akan segera terjadi. Mereka juga bungkam atas pertanyaan lanjutan dari Burgess.

Iklan yang dilihat oleh Reuters menujukkan kapal pesiar MySky memiliki interior yang canggih dan ultra-modern mahakarya arsitek Belanda terkenal. Di sana ada gimnasium dalam ruangan yang dikendalikan iklim dan dek yang dapat digunakan untuk tempat mendarat helikopter.

Merle A. Wood, yang terdaftar sebagai kontak di iklan MySky, mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang pemilik kapal pesiar dan mengarahkan pertanyaan ke Burgess, yang dia gambarkan sebagai broker utama dalam penjualan yang diusulkan.

Clara Portela, pakar sanksi di Universitas Valencia, mengatakan karena tidak ada sanksi dari Amerika Serikat terhadap Kesaev, maka pengusaha atau warga negara Amerika dapat terlibat dalam pembelian dan penjualan kapal pesiar ini tanpa melanggar sanksi.

Sebuah cek oleh Reuters dari situs Burgess pada Rabu lalu menemukan MySky terdaftar sebagai tersedia untuk pemesanan charter. Namun pada Kamis, Burgess telah menghapus daftar piagam MySky setelah Reuters menanyakannya.

Iklan Merle Wood menyebutkan bahwa kapal pesiar itu berada di Maladewa. Reuters memotret kapal itu di perairan republik pulau Samudra Hindia pada awal Maret 2022 atau beberapa hari setelah Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Seorang juru bicara Komisi Eropa, yang menangani sanksi, mengatakan para pemimpin Eropa mendorong negara-negara lain untuk menyelaraskan kebijakan mereka dengan Uni Eropa, tetapi mengatakan sanksi hanya berlaku di dalam yurisdiksi Uni Eropa.

Seorang juru bicara di Kementerian Keuangan Inggris mengatakan tidak mengomentari kasus individu tetapi mengambil tindakan penegakan hukum dalam setiap kasus dugaan pelanggaran sanksi keuangan yang dilaporkan.

Roland Papp dari Transparency International Uni Eropa, mengatakan penjualan kapal pesiar mewah sering bersifat rahasia. Itu artinya, sangat tidak mungkin pihak berwenang akan mengetahui tentang transaksi semacam itu.

REUTERS | NESA AQILA

Baca juga:Ingin Tingkatkan Jumlah Turis dari Kapal Pesiar, Sandiaga: Potensinya Masih Sangat Besar

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

6 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

1 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

2 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

2 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

2 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya