Petinggi Al Shabab Tewas, Kepalanya Dihargai AS Rp 46 Miliar

Reporter

Tempo.co

Senin, 3 Oktober 2022 18:30 WIB

Seorang pria berjalan melewati mayat di lokasi serangan di sebuah hotel dan restoran terdekat di Mogadishu, Somalia 15 Juni 2017. Al-Shabab tahun lalu menjadi kelompok ekstremis Islam paling mematikan di Afrika. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Somalia pada Senin 3 Oktober 2022 mengumumkan bahwa seorang petinggi kelompok ekstrimis Al-Shabab tewas dalam serangan udara gabungan di Somalia selatan.

Seperti dilansir Arab News, serangan drone atau pesawat tak berawak pada 1 Oktober yang diluncurkan oleh tentara Somalia dan mitra keamanan internasional, menewaskan Abdullahi Yare di dekat kota pesisir Haramka. Kementerian informasi Somalia mengatakan dalam sebuah pernyataan tertanggal Ahad tetapi diposting online pada hari ini.

" Abdullahi Yare adalah kepala dari kelompok itu dan salah satu anggota kelompok Shabab yang paling terkenal," katanya. “Dia adalah mantan kepala dewan Shoura dan direktur keuangan kelompok itu,” kata kementerian itu, merujuk pada badan konsultasi yang kuat di dalam Al-Shabab.

Sebagai salah satu pendiri kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda, Yare diyakini berada di urutan berikutnya untuk mengambil alih kepemimpinan gerakan dari ketuanya yang sakit Ahmed Diriye.

"Kematiannya seperti duri yang dicabut dari Somalia sebagai sebuah bangsa," kata kementerian itu.

Advertising
Advertising

Yare adalah salah satu dari tujuh pemimpin yang disebutkan oleh Amerika Serikat dalam daftar paling dicari pada 2012. Washington menawarkan tiga juta dolar untuk penangkapannya.

Pengumuman serangan itu muncul beberapa minggu setelah Presiden Somalia yang baru saja terpilih, Hassan Sheikh Mohamud, bersumpah untuk melancarkan perang habis-habisan terhadap para jihadis, menyusul serangkaian serangan mematikan. Mereka termasuk pengepungan hotel selama 30 jam di ibu kota, Mogadishu, yang menewaskan 21 orang.

Mohamud bulan lalu mendesak warga untuk menjauh dari daerah yang dikendalikan oleh Al-Shabab saat ia bersumpah untuk meningkatkan serangan terhadap militan.

Pasukan AS di masa lalu bermitra dengan tentara Uni Afrika dan pasukan Somalia dalam operasi kontraterorisme. Mereka sering melakukan serangan bersama dan serangan pesawat tak berawak di kamp pelatihan Al-Shabab di seluruh Somalia.

Bulan lalu, militer AS mengatakan telah membunuh 27 milisi dalam serangan udara di dekat Bulobarde, kota utama di jalan yang menghubungkan Mogadishu ke Beledweyne. Ini sebuah kota penting di perbatasan dengan Ethiopia.

Dikatakan serangan udara itu dilakukan "atas permintaan" pemerintah Somalia.

Al-Shabab, yang mendukung versi ketat syariah atau hukum Islam, telah melancarkan pemberontakan berdarah terhadap pemerintah Mogadishu selama 15 tahun. Mereka tetap menjadi kekuatan yang kuat meskipun ada operasi Uni Afrika terhadap kelompok tersebut.

Milisinya berhasil disingkirkan dari ibu kota Somalia pada 2011, tetapi terus melancarkan serangan terhadap sasaran militer, pemerintah dan sipil. Kelompok itu pekan lalu mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom yang menewaskan seorang perwira tinggi polisi Somalia di dekat desa Bursa yang dikuasai Al-Shabab, sekitar 30 kilometer utara Mogadishu.

Baca juga: Teroris Al Shabab Dikepung Tentara 30 Jam, Drama Penyanderaan di Hotel Somalia Berakhir

ARAB NEWS

Berita terkait

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

3 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

20 jam lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

1 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

KBRI Tehran Imbau WNI di Iran Waspada setelah Serangan Udara ke Israel

14 hari lalu

KBRI Tehran Imbau WNI di Iran Waspada setelah Serangan Udara ke Israel

Menyusul serangan udara Iran terhadap Israel, KBRI Tehran mengimbau WNI di Iran agar waspada.

Baca Selengkapnya

Enam Bulan Genosida di Gaza, Israel Dilaporkan Gunakan AI untuk Bantai Warga Sipil

23 hari lalu

Enam Bulan Genosida di Gaza, Israel Dilaporkan Gunakan AI untuk Bantai Warga Sipil

Dua media Israel melaporkan bahwa militer Israel menggunakan database bertenaga AI untuk membantai warga sipil Palestina di Gaza demi memburu Hamas

Baca Selengkapnya

Israel Serang Gedung Konsulat Iran di Suriah, Sedikitnya 7 Orang Tewas

26 hari lalu

Israel Serang Gedung Konsulat Iran di Suriah, Sedikitnya 7 Orang Tewas

Sejumlah diplomat Iran tewas setelah serangan udara Israel menghantam gedung Konsulat Jenderal Iran di Damaskus, Suriah

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

52 hari lalu

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Cristiano Ronaldo Resmi Diskors Satu Pertandingan karena Lakukan Gerakan Tak Senonoh di Liga Arab Saudi

59 hari lalu

Cristiano Ronaldo Resmi Diskors Satu Pertandingan karena Lakukan Gerakan Tak Senonoh di Liga Arab Saudi

Cristiano Ronaldo dijatuhi skorsing untuk satu pertandingan karena melakukan gerakan tidak senonoh saat Al Nassr mengalahkan Al Shabab.

Baca Selengkapnya

Cristiano Ronaldo Dikabarkan Kena Sanksi Larangan Bermain dan Denda Usai Buat Gerakan Tak Senonoh

27 Februari 2024

Cristiano Ronaldo Dikabarkan Kena Sanksi Larangan Bermain dan Denda Usai Buat Gerakan Tak Senonoh

Cristiano Ronaldo membuat gerakan tak senonoh setelah Al Nassr mengalahkan Al Shabab di Liga Pro Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Cristiano Ronaldo Dikritik dan Terancam Sanksi karena Buat Gerakan Tak Senonoh saat Al Nassr Kalahkan Al Shabab 3-2

26 Februari 2024

Cristiano Ronaldo Dikritik dan Terancam Sanksi karena Buat Gerakan Tak Senonoh saat Al Nassr Kalahkan Al Shabab 3-2

Cristiano Ronaldo mendapatkan banyak kritikan karena melakukan gerakan tidak senonoh setelah Al Nassr menang 3-2 atas Al Shabab dalam Liga Arab Saudi.

Baca Selengkapnya