Perdana Menteri Krisjanis Karins Menangkan Pemilu Latvia

Reporter

Tempo.co

Minggu, 2 Oktober 2022 15:55 WIB

Arturs Krisjanis Karins, Perdana Menteri Latvia. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Persatuan Baru yang beraliran tengah-kanan memenangkan pemilu Latvia yang diselenggarakan pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Dengan begitu, Perdana Menteri Krisjanis Karins kembali mempertahankan posisinya sebagai orang nomor satu di Latvia.

Berdasarkan hasil perhitungan suara, Partai Persatuan Baru yang mengusung Karins mendapatkan 19 persen suara. Kondisi ini menempatkan Karins kembali harus membangun koalisi pemerintahan.

Perdana Menteri Latvia Arturs Krisjanis Karins. Sumber: Reuters

Advertising
Advertising

Total sudah 91 persen suara yang dihitung. Dengan terpilihnya kembali Karins, maka negara-negara Baltik yang bertetangga dengan Latvia seperti Lithuania dan Estonia akan mendorong Uni Eropa agar bersikap tegas terhadap Rusia.

Pemilu pada Sabtu kemarin memperlihatkan Partai Persatuan Baru masih mendapat dukungan paling banyak. Partai itu mendapatkan 24 kursi dari total 100 kursi parlemen yang diperebutkan. Dengan posisi seperti ini, maka Perdana Menteri Karins harus membuat aliansi tambahan agar bisa bertahan sebagai Perdana Menteri. Total ada sembilan partai yang memenangkan cukup suara untuk mendapatkan kursi di parlemen.

“Saya sangat yakin kita bisa menemukan sebuah solusi,” kata Karins, yang berusaha akan membentuk pemerintahan koalisi, Minggu, 2 Oktober 2022.

Menurut Karins, yang terpenting dan utama adalah bagaimana masyarakat Latvia dan Uni Eropa bisa melalui musim dingin, bagaimana masyarakat di seluruh Eropa bisa bersatu mendukung Ukraina dan tidak menyerah saat menghadapi kesulitan.

Dalam sejarah Latvia, Karins, 57 tahun, tercatat sebagai kepala negara yang pernah menjabat satu periode penuh. Karins memiliki dua kewarga-negaraan, yakni Latvia dan Amerika Serikat.

Pemerintahan Karins memberlakukan kebijakan pembatasan bagi warga Rusia untuk masuk ke Latvia.

“Saya tidak melihat pemerintahan lain di Latvia berhenti mendukung Ukraina. Ini bukan pandangan sekelompok kecil politikus, namun ini pandangan masyarakat kami,” kata Karins.

Kemenangan partai milik Karins bisa memperlebar keretakan antara warga Latvia dengan kelompok minoritas yang berbahasa Rusia, yang ada di Latvia. Saat ini, Rusia menuai kecaman atas serangkaian tindakannya ke Ukraina.

Sumber: Reuters

Baca juga: Latvia dan Estonia Keluar dari Organisasi Kerja Sama dengan Cina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Sepakat Berkoalisi di Pilkada 2024, PKB dan PPP Petakan Daerah Potensial

2 jam lalu

Sepakat Berkoalisi di Pilkada 2024, PKB dan PPP Petakan Daerah Potensial

PPP dan PKB sudah memetakan daerah-daerah yang menjadi target mereka di pilkada pada November mendatang.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

6 jam lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

2 hari lalu

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan

Baca Selengkapnya

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

2 hari lalu

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

Pakar menduga, Prabowo belum menemukan titik temu untuk membuka komunikasi dengan PKS.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

3 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

3 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

3 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menyatakan Prabowo selalu berpesan satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit.

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

4 hari lalu

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.

Baca Selengkapnya