TEMPO.CO, Jakarta - Siamak Namazi, seorang warga negara Amerika Serikat (AS) yang ditahan di Iran, telah dibebaskan selama sepekan dari penjara Evin.
Hal ini diungkapkan seorang pengacara Namazi kepada CBS News pada Sabtu. Ayah Siamak yang juga ditahan di Iran, Baquer Namazi, juga dapat meninggalkan negara itu untuk perawatan medis.
Jared Genser, penasihat pro-bono keluarga Namazi, mengatakan bahwa Siamak menghabiskan malam di rumah bersama orang tuanya di Teheran untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun.
"Meskipun ini adalah langkah pertama yang kritis, kami tidak akan berhenti sampai ayah dan anak keluarga Namazi dapat kembali ke Amerika Serikat dan mengakhiri mimpi buruk mereka," kata Genser dalam rilisnya. Dia juga membenarkan bahwa larangan bepergian terhadap Baquer Namazi juga telah dicabut.
Baquer Namazi dijadwalkan untuk menjalani operasi di Teheran. Perserikatan Bangsa-Bangsa mengumumkan pembebasan itu dalam sebuah pernyataan Sabtu sore untuk perawatan medis di luar negeri.
Baquer adalah mantan pejabat PBB, dan dia ditahan pada 2016 setelah mencoba membantu putranya, yang telah ditangkap di sana setahun sebelumnya.
Selama berada di Evin, Siamak telah dipukuli, diasingkan, dan dipaksa untuk menonton rekaman yang menyedihkan. Termasuk beberapa video yang menunjukkan ayahnya ditawan, menurut pengacaranya. Dia juga berulang kali meminta untuk mengunjungi ayahnya, dan selalu ditolak, kata keluarganya.
Tahun lalu, pengacara Baquer mengajukan banding ke PBB untuk membantu membebaskan pria berusia 84 tahun itu karena dia membutuhkan operasi segera. Sepanjang waktunya di penjara, Baquer telah beberapa kali dirawat di rumah sakit dan didiagnosa menderita berbagai penyakit, termasuk epilepsi.
Putra Baquer yang lain, Babak Namazi, mengungkapkan tahun lalu bahwa pengadilan Iran telah menutup kasus ayahnya dan mengubah hukumannya menjadi waktu yang dijalani pada awal 2020 karena kesehatannya yang memburuk.
Namun, pihak berwenang Iran terus secara sewenang-wenang menolak paspornya untuk mengizinkannya meninggalkan negara itu, secara efektif menahannya. AS menyebut penahanan Siamak dan Baquer sebagai penahanan yang salah.
Baca juga: Amerika dan Iran Sepakat Bebaskan Tahanan
CBS NEWS