TEMPO.CO, Washington – Seorang veteran angkatan laut Amerika Serikat dibebaskan dari tahanan di Iran pada Kamis, 4 Juni 2020.
Iran melepas veteran Michael White, yang ditahan sejak 2018. Ini merupakan bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan kedua negara.
Pemerintah AS mengizinkan seorang ahli fisika dengan kewarganegaraan ganda Iran dan Amerika, Majid Taheri, agar bisa mengunjungi Teheran.
Ini menjadi kerja sama yang langka dari kedua negara dan dikonfirmasi oleh kementerian Luar Negeri Iran.
Seorang juru bicara Gedung Putih berharap pembebasan White bisa membuka hubungan pahit antara kedua pemerintah.
“Kondisi saya membaik. Saya terinfeksi virus Corona di penjara pusat Mashhad sebelum diizinkan untuk keluar. Tapi kondisi saya membaik,” kata White kepada Fox News Channel seperti dilansir Reuters pada Kamis, 4 Juni 2020.
White dalam perjalanan pulang ke Amerika Serikat. Dia sebenarnya telah dibebaskan sejak pertengahan Maret 2020.
Namun, dia tetap berada dalam tahanan pemerintah Swiss di Iran.
Swiss menjadi perwakilan Amerika Serikat di Teheran. Ini terjadi setelah hubungan diplomatik kedua negara terputus sejak Revolusi Iran 1979.
“Saya merasa baik dan senang bisa segera kembali,” kata White.
Dia berterima kasih kepada Presiden Donald Trump dan pemerintah Swiss untuk upaya diplomatik pembebasannya.
“Saya baru saja selesai menelpon dengan warga AS Michael White, yang sekarang berada di Zurich setelah dibebaskan Iran. Dia akan segera terbang dengan pesawat AS dan pulang,” kata Trump. “Terima kasih ke Iran. Ini menunjukkan kesepakatan mungkin terjadi.”
Kementerian Luar Negeri Swiss mengonfirmasi peran dalam urusan kemanusiaan ini yaitu White dan Taheri.
Pemerintah Swiss juga menyatakan siap membantu lebih jauh.
Menurut seorang sumber, proses negosiasi mengenai White dan Taheri ini berlangsung selama beberapa bulan.
Menurut pengacaranya, Taheri bakal segera mengunjungi keluarga di Iran.
Dia juga akan berobat sebelum kembali ke AS. Taheri juga mengaku bersalah telah melanggar sanksi AS terhadap Iran.
Kesepakatan ini menjadi titik terang di tengah memburuknya hubungan kedua negara terutama setelah Trump memerintah pada 2017.
Soal ini, juru bicara Gedung Putih, Hogan Gidley, mengatakan kepada Fox News dia berharap hubungan kedua negara bakal membaik. “Semoga begitu,” kata dia soal hubungan Amerika dan Iran.