Zelensky Sebut Referendum Rusia di Ukraina Lelucon

Rabu, 28 September 2022 17:17 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memberikan pidato secara virtual dalam pembukaan Festival Film Cannes ke-75 di Prancis, 17 Mei 2022. Pidato Zelensky ditayangkan sesaat sebelum pemutaran perdana Final Cut, sebuah film komedi zombie aneh yang tampaknya jauh dari kebrutalan yang ditampilkan di Ukraina setelah invasi ilegal Rusia. REUTERS/Eric Gaillard

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Volodymyr Zelensky mengecam pemungutan suara sejumlah wilayah Ukraina yang diduduki Moskow untuk bergabung dengan Rusia. Zelensky menilai referendum tersebut tidak sah.

"Lelucon di wilayah pendudukan ini bahkan tidak bisa disebut tiruan dari referendum," kata Zelensky dalam pidato rutin kenegaraannya pada Selasa malam, 27 September 2022.

Wilayah Ukraina yang diduduki Rusia -Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson, menyetujui proposal untuk menjadi bagian dari Rusia. Referendum dilakukan selama empat hari sampai Selasa, 27 September 2022.

Pejabat yang ditunjuk Rusia mengkonfirmasi, penghitungan suara dari hasil parsial pada Selasa berkisar antara 87 persen hingga 98,5 persen mendukung wilayah tersebut bergabung dengan Rusia.

Zelensky dalam pidatonya mengatakan, Ukraina akan membela rakyatnya yang masih hidup di bawah pendudukan di empat wilayah tempat pemungutan suara diadakan. Pemimpin Ukraina itu juga berjanji akan berjuang di beberapa bagian wilayah Kharkiv yang masih dalam pendudukan.

Advertising
Advertising

Presiden Zelensky menambahkan, bahwa pihaknya akan segera mengumumkan kabar baik mengenai perkembangan di medan perang, tetapi tidak memberikan rinciannya sejauh ini. "Kami maju dan akan membebaskan tanah kami," katanya.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan di TV pemerintah bahwa pemungutan suara dirancang untuk melindungi orang dari apa yang disebutnya penganiayaan terhadap etnis Rusia dan penutur bahasa Rusia oleh Ukraina, sesuatu yang dibantah oleh Kyiv.

Amerika Serikat memperkenalkan resolusi di Dewan Keamanan PBB yang menyerukan negara-negara anggota untuk tidak mengakui perubahan teritorial apa pun di Ukraina. Proposal itu juga mewajibkan Rusia untuk menarik pasukannya.

Rusia sendiri memiliki kemampuan untuk memveto resolusi di Dewan Keamanan. Kendati demikian Perwakilan AS di PBB Thomas-Greenfield mengatakan pihaknya akan membawa masalah tersebut ke Majelis Umum PBB.

Amerika Serikat juga sedang mempersiapkan babak baru sanksi terhadap Rusia jika negara itu mencaplok wilayah Ukraina. Pejabat AS mengkonfirmasi ada paket senjata senilai US$1,1 miliar atau Rp 16,7 triliun untuk Ukraina yang akan segera diumumkan.

Baca: Rusia Lindungi Wilayah yang Dicaplok, Ukraina Tak Akan Menyerah

KMV.GOV.UA | REUTERS

Berita terkait

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

1 jam lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

1 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

1 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

1 hari lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

1 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

1 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

2 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

2 hari lalu

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

Pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan kelima pada upacara pelantikan yang akan digelar di Moskow.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

2 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya