76 Demonstran Tewas, Iran Siapkan Pengadilan Khusus untuk Pengunjuk Rasa

Reporter

Tempo.co

Selasa, 27 September 2022 11:40 WIB

Polisi tiba untuk membubarkan demonstran selama protes atas kematian Mahsa Amini, seorang wanita yang meninggal setelah ditangkap oleh "polisi moral" republik Islam, di Teheran, Iran, 19 September 2022. Kematian Amini memicu kemarahan besar dalam populasi dan protes terburuk di Iran sejak 2019. WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Iran Human Rights (IHR) yang berbasis di Oslo melaporkan kekerasan aparat keamanan Iran dalam merespons gelombang unjuk rasa memprotes kematian Mahsa Amini telah menyebabkan sedikitnya 76 orang tewas. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan yang dilaporkan pemerintah Iran.

Direktur IHR Mahmood Amiry-Moghaddam mengatakan kematian sudah tercatat di 80 kota dan 14 provinsi di Iran. Jumlah korban jiwa tertinggi berada di provinsi Mazandaran, yakni sebanyak 25 orang. Sementara di ibu kota Teheran, tercatat tiga kematian.

Menurut IHR, sebagian besar keluarga dari korban tewas telah ditekan untuk tak mengadakan prosesi pemakaman umum. Mereka dipaksa menguburkan keluarganya secara diam-diam pada malam hari.

“Banyak keluarga diancam dengan tuntutan hukum jika mereka mempublikasikan kematian mereka,” kata IHR dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Al Arabiya.

Berbeda dengan IHR, menurut data yang dirilis pemerintah Iran, jumlah korban tewas akibat kerusuhan dalam aksi unjuk rasa memprotes kematian Mahsa Amini tercatat sebanyak 41 orang. Jumlah itu termasuk beberapa anggota pasukan keamanan.

Advertising
Advertising

Sementara itu, pejabat kehakiman Iran juga mengatakan mereka telah mendirikan pengadilan khusus untuk mengadili para pengunjuk rasa, yang mereka klaim "dipekerjakan dari luar negeri."

Pasukan keamanan telah menggunakan meriam air dan menembakkan peluru langsung ke kerumunan pengunjuk rasa, menurut kelompok hak asasi manusia dan video yang dibagikan secara online. Para pengunjuk rasa telah melemparkan batu dan membakar mobil polisi dan gedung-gedung publik.

Media pemerintah mengutip pejabat Iran, mengatakan bahwa jumlah demonstran yang memprotes kematian Mahsa Amini di atas 1.200 orang, termasuk sekitar 450 orang di Provinsi Mazandaran utara.

Mahsa Amini, seorang perempuan Kurdi berusia 22 tahun, tewas diduga dianiaya polisi moral Iran. Amini ditangkap pada 13 September lalu karena hijab yang dipakainya dianggap tak ideal. Di Iran memang terdapat peraturan berpakaian ketat untuk wanita, salah satunya harus mengenakan hijab saat berada di ruang publik.

Setelah ditangkap polisi moral, Amini ditahan. Ketika berada dalam tahanan, dia diduga mengalami penyiksaan. PBB mengaku menerima laporan bahwa Amini dipukuli di bagian kepala menggunakan pentungan. Selain itu, kepala Amini pun disebut dibenturkan ke kendaraan.

Setelah ditangkap dan ditahan, Amini tiba-tiba dilarikan ke rumah sakit. Kepolisian Teheran mengklaim, saat berada di tahanan, Amini mendadak mengalami masalah jantung. Menurut keterangan keluarga, Amini dalam keadaan sehat sebelum ditangkap dan tidak pernah mengeluhkan sakit jantung. Amini dirawat dalam keadaan koma dan akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada 16 September lalu.

Kematian Amini dan dugaan penyiksaan yang dialaminya seketika memicu kemarahan publik. Warga Iran turun ke jalan dan menggelar demonstrasi untuk memprotes tindakan aparat terhadap Amini. Perempuan-perempuan Iran turut berpartisipasi dalam aksi tersebut. Mereka bahkan melakukan aksi pembakaran hijab dan memotong rambut sebagai bentuk protes.

Baca juga: Protes Kematian Mahsa Amini, Iran Panggil Dubes Inggris dan Norwegia

AL ARABIYA | RFERL

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

2 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

2 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

2 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

3 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

3 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

6 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya