Lagi, Volodymyr Zelensky Klaim Ukraina Menangi Pertempuran

Reporter

Daniel Ahmad

Senin, 26 September 2022 19:00 WIB

Senjata anti-tank MT-12 "Rapira" yang hancur terlihat di sebuah apartemen yang hancur di Kota Sievierodonetsk, Luhansk, Ukraina, 30 Juni 2022. Jatuhnya Sieveierodonetsk merupakan kemenangan terbesar Rusia sejak merebut pelabuhan Mariupol REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim pihaknya terus mendapatkan hasil baik di garda depan pertempuran. Di tengah isu referendum yang mengencang dari sebagian wilayah Ukraina, Zelensky mencatat pertempuran sengit dengan Rusia masih terjadi di garis depan dengan total panjang lebih dari 2 ribu kilometer.

"Ini adalah wilayah Donetsk, ini adalah wilayah Kharkiv kami, wilayah Kherson, serta wilayah Mykolaiv dan Zaporizhia. Kami memiliki hasil positif di beberapa arah," kata Zelensky dalam pidato rutin, Minggu, 25 September 2022.

Presiden Volodymyr Zelensky.[Kyiv Post]

Advertising
Advertising

Empat wilayah di Ukraina yang diduduki Rusia adalah Luhansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia. Keempat wilayah itu akan menggelar referendum pada Jumat, 23 September 2022 untuk menentukan apakah akan bergabung dengan Rusia atau bertahan dengan Ukraina. .

Kyiv dan negara-negara Barat melihat referendum itu sebagai upaya Rusia untuk mencaplok wilayah Ukraina. Sebab warga Ukraina diancam dengan hukuman jika mereka tidak memilih.

Pemungutan suara dimulai setelah Ukraina pada awal bulan ini merebut kembali sebagian besar wilayah timur laut dalam serangan balasan terhadap invasi yang dimulai pada 24 Februari 2022.

Zelensky, dalam pidato kenegaraannya pada Minggu malam, mengatakan dia tidak peduli pada apa yang terjadi Minggu ini di Rusia. Dia juga tidak peduli dengan strategi politik atau militer Moskow.

"Tugas Ukraina, tidak dapat berubah. Kita berjuang untuk hidup dan kebebasan bagi semua warga Ukraina," tutur Zelensky.

Pemimpin Ukraina itu menambahkan upayanya di garis depan perlu dibarengi dengan pembebasan pasukannya, yang ditangkap oleh Rusia. Upaya pembebasan tahanan perang ini akan terus diupayakan.

Sebelumnya pada Rabu, 21 September 2022, Presiden Putin memerintahkan mobilisasi militer untuk menghadapi perang Ukraina. Putin memperingatkan negara-negara Barat kalau dia tidak hanya menggertak, namun juga siap menggunakan senjata nuklir demi membela Rusia.

Menindaklanjuti kebijakan Presiden Putin, secara terpisah Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Rabu 21 September 2022 mengumumkan Rusia tengah menargetkan 300 ribu pasukan cadangan untuk mendukung kampanye militernya di Ukraina.

Kantor Kepresidenan Ukraina | Reuters

Baca juga: Volodymyr Zelensky Minta Warga Rusia Memprotes Mobilisasi Militer Rusia ke Ukraina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

2 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

2 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

4 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

4 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya