TEMPO Interaktif, Jakarta : Pemerintah Bangladesh menutup akses ke situs jaringan video Youtube karena memuat rekaman audio pembicaraan antara sejumlah petinggi militer Bangladesh dengan Perdana Menteri Sheikh Hasina tentang pemberontakan yang dilakukan personil militer Bangladesh akhir Februari lalu.
Rekaman audio itu dilaporkan berisi bentakan-bentakan para petinggi militer Bangladesh terhadap Perdana Menteri Sheikh Hasina karena tidak puas atas penanganan pemberontakan personil militer penjaga perbatasan Bangladesh.
Pemberontakan yang berlangsung selama lebih kurang 33 jam itu berakhir dengan kematian 56 perwira militer dan 18 dari kelompok non miilter. Peristiwa itu banyak diliput oleh media dan potongan-potongan liputannya terutama yang berbentuk video telah dimuat dalam situs Youtube sejak masalah itu terjadi.
Pejabat senior pemerintah Bangladesh mengatakan akses ke Youtube ditutup karena situs itu memuat hal yang bersifat subversif.