Koalisi Partai Sayap Kanan Ambil Alih Kekuasaan Swedia
Reporter
Daniel Ahmad
Editor
Sita Planasari
Kamis, 15 September 2022 12:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Koalisi partai sayap kanan mengklaim kemenangan dalam pemilihan umum Swedia. Kubu kiri-tengah Perdana Menteri Magdalena Andersson yang sekarang berada di puncak kekuasaan pun terpaksa harus menerima kekalahan.
Blok sayap kanan yang terdiri dari Partai Kaum Moderat, Demokrat Swedia, Demokrat Kristen, dan Liberal mendapatkan 176 kursi di parlemen saat pemilu Minggu, 11 September 2022. Kubu kiri-tengah mendapatkan 173 kursi. Sementara total kursi di parlemen ada 349.
Pemimpin Partai Demokrat Swedia Jimmie Akesson mengatakan partainya akan menjadi kekuatan konstruktif dan pendorong dalam membangun kembali keamanan di negara itu. Politik sayap kanan biasanya diasosiasikan dengan pandangan nasionalis ekstrem dan anti-imigran.
"Ini adalah waktu untuk mengutamakan Swedia," kata Akesson dikutip dari Sky News, Kamis, 15 September 2022.
Pemilihan tersebut menandai titik balik dalam politik Swedia. Demokrat Swedia yang anti-imigran di atas angin menguasai kebijakan pemerintah. Padahal, ketika partai itu pertama kali memasuki parlemen pada 2010, mereka dijauhi oleh semua partai besar.
Mereka diproyeksikan memenangkan 20,6 persen suara, menyalip Partai Moderat, yang mendapat 19,1 persen, sebagai partai kanan terbesar. Walau Demokrat Swedia mendapat suara tertinggi, kepemimpinan pemerintahan disebut akan dijalankan oleh Partai Moderat.
"Saya sekarang akan memulai pekerjaan membentuk pemerintahan baru yang dapat menyelesaikan sesuatu, pemerintahan untuk semua Swedia dan semua warga negara," kata Pemimpin Partai Moderat Ulf Kristersson.
Sementara, Perdana Menteri Swedia, Magdalena Andersson, menerima kekalahannya dalam pemilihan umum. Politikus Sosial Demokrat itu mengakui kemenangan blok oposisi sayap kanan yang terbentuk dari empat partai.
Penghitungan suara pada Rabu, 14 September 2022, sebenarnya masih terus berlangsung, Namun demikian, Andersson menyatakan hasil menunjukkan blok kanan telah menang.
"Oleh karena itu, besok saya akan meminta DPR untuk melepas jabatan saya," kata perdana menteri perempuan Swedia pertama itu kepada wartawan saat konferensi pers, dikutip dari Arab News, Kamis, 15 September 2022.
Baca juga: PM Swedia Magdalena Andersson Mengaku Kalah dalam Pemilu
SKY NEWS | ARAB NEWS