Inilah Sebab Ethiopia Tidak Pernah Dijajah

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 14 September 2022 16:22 WIB

Teddy Dan, seorang seniman dan musisi Rastafarian asal Jamaika menyelesaikan mural di dinding rumahnya di Shashamene, Ethopia, 26 Januari 2017. Carl Court/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Antara 1881 hingga 1914, terjadi momentum scramble for Africa atau perebutan Afrika, mengutip World Atlas. Ini mengakibatkan gerakan kolonisasi oleh kekuatan Eropa menyebar luas ke seluruh negara bagian benua Afrika. Sekitar 90 persen wilayah Afrika berada di bawah kendali Eropa pada 1914. Namun, Ethiopia berhasil menjadi negara Afrika yang tidak pernah dijajah.

Kolonialisme diketahui sebagai suatu usaha negara melakukan kontrol dan dominasi atas negara lain. Penjajahan Eropa di Afrika dilakukan melalui tekanan diplomatik, bujukan agresif, dan invasi militer. Tujuannya antara lain untuk mencari kekayaan, eksplorasi sumber daya alam, penyebaran agama, dan imperialisme. Lantas, mengapa Ethiopia berhasil lolos dari penjajahan?

Alasan Ethiopia Tidak Pernah Dijajah

Ethiopia, sebelumnya bernama Abyssinia, adalah salah satu negara tertua di dunia. Dalam Alkitab versi King James dari Kerajaan Aksum menyebutkan bahwa negara ini sudah ada sekitar 400 SM. Bersama dengan Roma, Persia, dan Cina, Aksum dianggap sebagai salah satu dari empat kekuatan besar pada zaman itu.

Para peneliti sepakat bahwa Ethiopia tidak pernah dijajah oleh bangsa Eropa. Pendudukan Italia pada 1936-1941 tidak dianggap sebagai penjajahan karena tidak menghasilkan pemerintahan kolonial yang langgeng.

Advertising
Advertising

Melansir ThoughtCo, Italia menginvasi Ethiopia pada 1895. Dalam Perang Italia-Ethiopia pertama (1895-1896), pasukan Ethiopia mencatat kemenangan telak atas pasukan Italia pada Pertempuran Adwa pada 1 Maret 1896. Pada 23 Oktober 1896, Italia menyetujui Perjanjian Addis Ababa, mengakhiri perang dan mengakui Ethiopia sebagai negara merdeka.

Pun pada 3 Oktober 1935, diktator Italia Benito Mussolini memerintahkan invasi kedua ke Ethiopia. Pada 9 Mei 1936, Italia berhasil mencaplok Ethiopia. Tidak sampai 5 Mei 1941, Ethiopia memperoleh kemerdekaannya kembali.

Peneliti dari Universitas Curtin, Yirga Gelaw Woldeyes, menyatakan kemenangan Ethiopia terhadap tentara Italia berkat kegigihan para pejuang tradisional, petani, dan pengembala. “Hasil pertempuran ini memastikan kemerdekaan Ethiopia dan menjadikannya sebagai negara di Afrika yang tidak pernah dijajah,” tulisnya di Quartz Africa.

Selain itu, menurut MC’t Hart dalam penelitiannya berjudul Why was Ethiopia not colonized during the late-nineteenth century 'Scramble for Africa'?, setidaknya ada tiga alasan kuat mengapa Ethiopia tidak pernah dijajah. Ketiganya adalah berkat struktur pertanian yang sehat, kondisi lingkungan yang menguntungkan, serta proses sejarah pembentukan negara yang sudah selama berabad-abad.

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Tak Pernah Dijajah, Taliban Membuat Afganistan Terpuruk

Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

8 jam lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

2 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

5 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

5 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

6 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

7 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

9 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

10 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

10 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya