Pangeran Andrew Dipermalukan di Dekat Peti Mati Ratu Elizabeth II

Reporter

Tempo.co

Selasa, 13 September 2022 19:31 WIB

Raja Inggris Charles, Ratu Camilla, Anne, Putri Kerajaan, Pangeran Andrew, Duke of York dan Pangeran Edward, Earl of Wessex, dan Wakil Laksamana Sir Tim Laurence berdoa bersama dalam prosesi Misa Pemakaman Ratu Elizabeth II di St Giles' Katedral, Edinburgh, Skotlandia, Inggris 12 September 2022. Jane Barlow/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria Skotlandia mengolok-olok putra kedua Ratu Elizabeth II, Pangeran Andrew pada prosesi pemakaman sang ratu di Edinburgh, Skotlandia pada Senin, 12 September 2022. Insiden itu terjadi ketika Andrew dan saudara-saudaranya yaitu Raja Charles III, Pangeran Edward dan Putri Anne sedang berjalan di belakang mobil jenazah sambil memegang peti mati berbendera ratu.

Saat prosesi kerajaan melewati kerumunan, seorang pria terdengar berteriak. "Andrew, kamu orang tua yang sakit," ujarnya kepada sang pangeran.

Polisi segera menangkap pria itu dan menariknya keluar dari kerumunan. Penduduk yang berkerumun di sekitar pun berteriak, "Tuhan selamatkan Raja!"

Pangeran Andrew sedang diselidiki karena hubungannya dengan pengusaha asal Amerika Serikat Jeffrey Epstein. Andrew dituduh melakukan pelecehan seksual kepada Virginia Giuffre, saat korban masih di bawah umur pada awal 2000-an.

Pria yang berteriak kepada Pangeran Andrew diidentifikasi hanya sebagai "Rory." Kepada jurnalis Holyrood Daily, dia mengatakan mencela sang pangeran sehingga orang-orang akan tahu meski Andrew adalah orang kuat, dia tidak bisa lolos dari kejahatan seksual.

Advertising
Advertising

Dalam rangkaian prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II, polisi telah menangkap dua tersangka lainnya di Eidenburgh. Keduanya adalah seorang wanita berusia 22 tahun, yang memegang tanda anti-monarki dan seorang pria berusia 74 tahun yang ditangkap secara terpisah pada Minggu didakwa melanggar perdamaian.

Graham Smith, juru bicara kelompok anti-monarki Republik,merilis sebuah pernyataan yang mengatakan sangat prihatin melihat orang-orang ditangkap karena protes damai. “Polisi, media, dan politisi semua perlu memahami bahwa aksesi adalah peristiwa yang kontroversial. Orang-orang memiliki hak untuk berbicara dan didengarkan,” ujar Smith dalam pernyataan tertulis.

Ratu Elizabeth meninggal pada Kamis di rumah liburannya di Balmoral, di Dataran Tinggi Skotlandia, pada usia 96 tahun. Ia tutup usia setelah 70 tahun memerintah.

Sejauh ini, kematiannya telah membuat ratusan ribu pelayat berbaris di jalan-jalan untuk melihat mobil jenazahnya yang dibawa berkeliling ke seluruh negeri. Kebanyakan rakyat Inggris menangis, bertepuk tangan atau memandang suram.

Baca: Ketika Warga Irlandia Terbagi Sikapi Kematian Ratu Elizabeth II

NEWSWEEK | REUTERS

Berita terkait

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

7 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

15 jam lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

2 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

4 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

7 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

9 hari lalu

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City

Baca Selengkapnya

Pangeran William Kembali Menjalankan Tugas Kerajaan Sejak Kate Sakit Kanker

9 hari lalu

Pangeran William Kembali Menjalankan Tugas Kerajaan Sejak Kate Sakit Kanker

Pangeran William kembali muncul di hadapan publik untuk menjalani tugas kerajaan.

Baca Selengkapnya

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

10 hari lalu

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.

Baca Selengkapnya

Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

13 hari lalu

Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.

Baca Selengkapnya

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

13 hari lalu

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.

Baca Selengkapnya