Sekjen PBB dan Perdana Menteri Pakistan Kunjungi Daerah Banjir

Reporter

magang_merdeka

Sabtu, 10 September 2022 21:45 WIB

Aktivitas anak-anak korban banjir saat mengungsi di Dera Allah Yar, distrik Jafferabad, Pakistan, 25 Agustus 2022. REUTERS/Amer Hussain

TEMPO.CO, Jakarta - Sekjen PBB Antonio Guterres pada Sabtu, 10 September 2022, mengunjungi beberapa daerah di Pakistan yang dilanda banjir. Guterres berada di Pakistan selama dua hari untuk meningkatkan kesadaran terhadap bencana banjir.

Curah hujan monsun yang menyentuh rekor dan mencairnya gletser di kawasan pegunungan utara Pakistan telah memicu terjadinya banjir. Musibah ini telah menewaskan lebih dari 1.391 orang, menyapu rumah, jalan, rel kereta api, jembatan, hewan ternak dan tanaman.

Sekjen PBB, Antonio Guterres. REUTERS

Advertising
Advertising

Sebagian besar wilayah di Pakistan terendam air, dan ratusan ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Pemerintah mengatakan, hampir 33 juta kehidupan warga telah terganggu. Pakistan memperkirakan kerusakannya mencapai $30 miliar atau setara Rp. 445 triliun, baik pemerintah maupun Guterres menyalahkan banjir itu sebagai akibat dari perubahan iklim.

Guterres mendarat di provinsi Sindh pada Sabtu, 10 September 2022. Dia lalu terbang ke beberapa daerah yang terkena dampak paling parah sekaligus melakukan perjalanan ke Balochistan, yakni provinsi yang terparah yang disapu banjir.

Sebuah rekaman video, yang dirilis oleh kantor Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Guterres yang mendarat di Sindh mengatakan, sulit untuk tidak merasa tersentuh ketika mendengar gambaran tragedi yang begitu mendetail.

"Pakistan membutuhkan dukungan keuangan besar-besaran. Ini bukan masalah kedermawanan, ini masalah keadilan," ujarnya

Menteri Informasi Pakistan Marriyum Aurangzeb merilis sebuah video yang memperlihatkan Guterres duduk di sebelah Perdana Menteri Sharif. Keduanya tampak melihat daerah yang rusak akibat banjir dari jendela pesawat.

"Tidak terbayangkan," kata Guterres, mengamati kerusakan.

Pada Juli dan Agustus 2022, Pakistan mengalami curah hujan 391 mm (15,4 inci), atau hampir 190 persen lebih banyak dari 30 tahun belakangan. Provinsi selatan Sindh telah mengalami 466 persen lebih banyak hujan daripada biasanya.

Guterres mengatakan dunia perlu memahami dampak perubahan iklim di negara-negara berpenghasilan rendah. Manusia telah melakukan perang melawan alam, namun sekarang alam yang menyerang balik.

"Alam menyerang balik di Sindh, tetapi bukan Sindh yang membuat emisi gas rumah kaca yang mempercepat perubahan iklim secara dramatis. Ada situasi yang sangat tidak adil yang berhubungan dengan tingkat kehancuran," kata Guterres.

REUTERS | NESA AQILA

Baca juga: Dukung Penanganan Banjir Pakistan, Sekjen PBB Berkunjung Selama Dua Hari

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

2 jam lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

729 Rumah Terendam Banjir Konawe Utara, Ratusan Hektare Lahan Pertanian Terdampak

2 jam lalu

729 Rumah Terendam Banjir Konawe Utara, Ratusan Hektare Lahan Pertanian Terdampak

Kerugian material yang berhasil dihimpun sekitar 729 rumah dan 327,2 hektare lahan pertanian terendam banjir.

Baca Selengkapnya

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

11 jam lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

14 jam lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

15 jam lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

18 jam lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

19 jam lalu

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

Pemberian mandat negara Israel didasari anggapan warga Yahudi berhak jadi tuan atas nasib sendiri seperti halnya semua bangsa lainnya yang berdaulat.

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

21 jam lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

Afrika Selatan Minta ICJ Perintahkan Israel Mundur dari Rafah

22 jam lalu

Afrika Selatan Minta ICJ Perintahkan Israel Mundur dari Rafah

Afrika Selatan mengupayakan tindakan darurat baru atas serangan terbaru Israel terhadap Rafah, kota selatan di Gaza.

Baca Selengkapnya

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

23 jam lalu

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

143 negara memberikan suara setuju untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB, sembilan negara menolak, termasuk AS, Israel, dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya