Dubes Rusia Soal Gorbachev: Uni Soviet Pecah, Ia Tak Melakukan yang Terbaik

Reporter

Tempo.co

Rabu, 7 September 2022 20:32 WIB

Mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin saat konferensi pers setelah pembicaraan bilateral dengan Kanselir Jerman Gerhard Schroeder di Istana Schloss Gottorf di kota Schleswig, Jerman utara, Jerman, 21 Desember 2004. Gorbachev meninggal pada Selasa 30 Agustus 2022 dalam usia 91 tahun. REUTERS/Christian Charisius/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva angkat bicara tentang pemimpin terakhir Uni Soviet Mikhail Gorbachev yang meninggal dunia pekan lalu. Semasa hidupnya, Gorbachev dianggap pahlawan di Eropa namun tak sepenuhnya dicintai di negeri sendiri.

Dalam keterangannya kepada wartawan di rumah dinasnya, pada Rabu, 7 September 2022, Vorobieva menjelaskan tentang Gorbachev. Dia mengatakan Gorbachev adalah tokoh kontroversial yang menyebabkan pecahnya Uni Soviet.

Sebelum Uni Soviet bubar, masyarakatnya hidup aman, stabil, dan bangga terhadap negaranya sendiri. "Saya seorang diplomat muda saat Gorbachev masih menjadi pemimpin. Uni Soviet memang bukan masyarakat yang ideal, namun kami tidak seburuk seperti yang digambarkan Barat. Kami menikmati kehidupan yang aman, stabil, bangga dengan negaranya sendiri, yakin terhadap masa depan, menikmati fasilitas kesehatan gratis, pendidikan gratis, dan memiliki nilai." ujar Vorobieva.

Vorobieva mengungkapkan, Gorbachev tidak melakukan yang terbaik. Perpecahan Uni Soviet adalah hasil dari tindakannya. "Dia bisa melakukan yang terbaik, karena hasilnya adalah perpecahan Uni Soviet. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa itu adalah tragedi besar bagi semua orang dibekas Uni Soviet," ujarnya.

Bagi masyarakat Rusia, tahun 1990-an adalah salah satu periode paling tragis yang pernah terjadi. Bahkan hal itu juga kemungkinan dirasakan oleh masyarakat di negara-negara bekas wilayah Uni Soviet. "Apa yang terjadi pada Ukraina sekarang, juga bagian dari akibat atas apa yang dilakukan Gorbachev sebelumnya," ujar Vorobieva diakhir wawancara.

Advertising
Advertising

Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyesali runtuhnya Uni Soviet di era Gorbachev. Lima tahun setelah mengambil alih kekuasaan pada tahun 2000, Putin menyebut pecahnya Uni Soviet sebagai bencana geopolitik terbesar abad ke-20.

Putin membutuhkan lebih dari 15 jam setelah kematian Gorbachev untuk menerbitkan pesan belasungkawa. Ia mengatakan Gorbachev memiliki dampak besar pada jalannya sejarah dunia. Ia juga mengatakan sangat memahami bahwa reformasi diperlukan untuk mengatasi masalah Uni Soviet pada tahun 1980-an. Putin sendiri memutuskan tak hadir di pemakaman Gorbachev dengan alasan sibuk.

Baca: Putin: Dolar AS, Euro dan Pound Sterling Kini Tak Laku, Beralih ke Yuan

NESA AQILA | DEWI

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

22 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

6 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

7 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya