Bom Bunuh Diri di Kedutaan Rusia di Kabul, 2 Diplomat Tewas dan 11 Luka-Luka

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 5 September 2022 16:27 WIB

Kedutaan Rusia di Kabul (gdb.rferl.org)

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya dua orang tewas dan 11 lainnya luka-luka setelah seorang pembom bunuh diri meledakkan bom di dekat pintu masuk kedutaan Rusia di Kabul, Senin, 5 September 2022. Penjaga menembak pelaku ketika mendekati gerbang, namun sebelum tewas ia berhasil membuat ledakan.

"Penyerang bunuh diri, sebelum mencapai target, dikenali dan ditembak oleh penjaga kedutaan Rusia (Taliban) ... belum ada informasi tentang korban," Mawlawi Sabir, kepala polisi distrik tempat serangan itu terjadi, mengatakan kepada kantor berita Reuters.

Gedung kedutaan Rusia berada di daerah Darul Aman di barat daya Kabul, kata organisasi berita lokal Khaama Press.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa seorang militan tak dikenal meledakkan alat peledak di dekat pintu masuk ke bagian konsuler kedutaan sekitar pukul 10:50 waktu Kabul.

"Akibat serangan itu, dua pegawai misi diplomatik tewas, dan ada juga korban di antara warga Afghanistan," kata kementerian itu.

Advertising
Advertising

Sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan ledakan itu terjadi ketika seorang diplomat Rusia keluar menghampiri sejumlah orang yang menunggu di luar untuk memanggil nama-nama calon pemohon visa.

Penduduk setempat mengatakan sejumlah besar orang hadir di tempat ketika bom meledak.

Pemerintah Taliban tidak segera mengkonfirmasi ledakan itu atau memberikan angka korban.

Rusia adalah salah satu dari sedikit negara yang mempertahankan kedutaan di Kabul setelah Taliban mengambil alih negara itu lebih dari setahun yang lalu.

Meskipun Moskow tidak secara resmi mengakui pemerintah Taliban, mereka telah melakukan pembicaraan dengan para pejabat mengenai kesepakatan pasokan bensin dan komoditas lainnya.

Dalam beberapa hari terakhir, kelompok ISIL (ISIS) telah menargetkan seminari dan masjid di Kabul dan bagian lain negara itu.

Reuters, Aljazeera

Berita ini pada Senin, 5 September 2022, diubah di bagian judul dan tubuh berita menyesuaikan perkembangan terbaru adanya korban tewas dari kalangan staf diplomat Rusia.

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

17 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

1 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

3 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

3 hari lalu

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.

Baca Selengkapnya