TEMPO.CO, Jakarta - Singapura mengumumkan aturan visa kerja baru untuk menarik talenta asing ketika pusat keuangan Asia tersebut berupaya untuk meningkatkan pemulihannya dari pandemi Covid-19.

Langkah-langkah tersebut termasuk visa kerja lima tahun untuk orang-orang yang berpenghasilan setidaknya S$30.000 (Rp320 juta) per bulan yang memungkinkan pemegangnya untuk bekerja di beberapa perusahaan sekaligus dan memberikan pasangan mereka kelayakan untuk bekerja.

Visa baru akan tersedia mulai Januari tahun depan.

Singapura, lokasi populer bagi perusahaan asing untuk membuka kantor pusat regional mereka, dengan ketat mengontrol perbatasannya selama pandemi, membuat banyak ekspatriat pergi dan populasinya turun untuk pertama kalinya dalam hampir dua dekade.

"Kami tidak dapat meninggalkan ruang bagi investor untuk meragukan atau mempertanyakan apakah Singapura tetap terbuka," kata Tan See Leng, menteri tenaga kerja negara kota itu, dalam konferensi pers, Senin, 29 Agustus 2022.

"Sebagai negara dengan sedikit atau tanpa sumber daya, bakat adalah satu-satunya sumber daya kami dan akuisisi bakat adalah strategi ofensif bagi kami," katanya.

Singapura membuka pintu lebar-lebar untuk profesional teknologi informasi yang jumlahnya terbatas, berkesempatan mendapat visa kerja 5 tahun, naik dari dua hingga tiga tahun saat ini. Waktu pemrosesan untuk izin kerja - biasanya diberikan kepada profesional bergaji tinggi - juga akan segera dikurangi menjadi 10 hari.

Reuters