Krisis Energi Eropa: Warga Terpaksa Mandi di Kantor Agar Bisa Makan

Reporter

Tempo.co

Minggu, 28 Agustus 2022 18:00 WIB

ilustrasi supermarket (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Warga di negara-negara Eropa kini harus memangkas konsumsi mereka akibat meroketnya harga gas, listrik, dan bahan bakar karena perang di Ukraina, sanksi terhadap Rusia, dan dampak COVID-19.

Tidak ada lagi menyetrika, penggunaan oven terbatas, bahkan mandi di tempat kerja – penduduk Eropa berusaha untuk menghemat penggunaan energi kendati tagihan terus meningkat.

Ketika harga gas dan listrik melonjak, jutaan orang di Eropa sekarang menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka untuk energi. Di Uni Eropa, keluarga Jerman termasuk yang paling terpukul oleh lonjakan harga gas.

Di negara dengan ekonomi terbesar Eropa, Jerman, tagihan gas rumah tangga naik lebih dari dua kali lipat pada Juli dari 2021. Data dari portal harga Check24 menunjukkan, harga minyak untuk pemanas rumah naik 78 persen tahun-ke-tahun pada Mei.

Salah satunya dialami Ercan Erden. Pria berusia 58 tahun ini tinggal di Kota Nidda, timur laut Frankfurt, sebagai operator mesin di sebuah pabrik air mineral. "Saya sekarang mandi di tempat kerja setelah bekerja agar bisa makan," katanya.

Advertising
Advertising

Sementara Dawn White, warga Inggris yang menderita gagal ginjal, mengatakan dia khawatir biaya energi yang melonjak akan membahayakan hidupnya. Dia tidak akan lagi mampu membayar perawatan yang menyelamatkan hidupnya.

"Tanpa mesin (dialisis) saya lima kali seminggu, 20 jam, saya akan mati," ujar White, 59 tahun, yang tinggal di tenggara Inggris, kepada Reuters.

Seyda Bal, di Istanbul, Turki mengatakan dia membatasi penggunaan oven hingga tiga kali sebulan untuk menghemat energi.

Perempuan berusia 27 tahun itu juga mengatakan bahwa suaminya pulang-pergi ke tempat kerja dengan bus untuk menghemat bahan bakar, meskipun butuh waktu tiga kali lebih lama.

Sementara di Kota Grimsby, Inggris timur, Philip Keetley tidak menyalakan kipas angin di rumah saat Inggris mencatat rekor gelombang panas musim panas ini. Melihat rekening banknya menunjukkan bahwa dia tidak mampu.

"Biaya hidup telah meningkat. Saya harus memilih antara menyalakan pendingin atau makan," tutur Keetley.

Patokan harga gas Eropa telah melonjak 550 persen dalam 12 bulan terakhir. Biaya energi untuk konsumen Inggris akan naik 80 persen dari Oktober, regulator Ofgem mengatakan pada Jumat.

Badan amal Inggris National Energy Action (NEA) memperkirakan 8,9 juta rumah tangga Inggris bisa berada dalam kemiskinan bahan bakar setelah Oktober.

Sebuah rumah tangga didefinisikan sebagai hidup dalam kemiskinan bahan bakar jika pendapatannya rendah dan perlu menghabiskan 10 persen atau lebih dari pendapatannya untuk energi, menurut NEA dan badan amal Inggris lainnya. Definisi ini secara tidak resmi digunakan juga di negara-negara Eropa lainnya.

"Peningkatan tagihan energi yang kita lihat benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya," kata Peter Smith, direktur kebijakan dan advokasi di NEA.

Sepertiga rumah tangga Inggris telah mengurangi penggunaan kompor dan oven, sebuah studi oleh Financial Fairness Trust menunjukkan, sepertiga telah mengurangi jumlah mandi yang mereka lakukan, dan setengahnya telah menurunkan suhu di rumah mereka.

"Penduduk Eropa melakukan banyak hal untuk mencoba menekan tagihan mereka, tetapi tetap naik. Itu sebabnya kami ingin melihat lebih banyak tindakan dari pemerintah," kata Jamie Evans, rekan peneliti senior di Universitas Bristol yang terlibat dalam Financial Fairness Trust.

Baca juga: Krisis Gas Bisa Berdampak pada Berkurangnya Tisu Toilet di Jerman

REUTERS

Berita terkait

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

39 menit lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 jam lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

1 hari lalu

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

Diduga terjadi kebocoran gas agen tabung dan air mineral di Gang Melati 1, Cinere, Depok, terbakar Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

2 hari lalu

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

2 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

2 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

2 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

3 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

3 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

3 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya