Prayuth Tetap Berkuasa sebagai Menhan Thailand

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 25 Agustus 2022 11:00 WIB

Poster anti-Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha di luar Gedung Pemerintah, ketika Mahkamah Konstitusi menskors Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dari tugas resmi pada hari Rabu, setelah memutuskan mendengar petisi untuk meninjau kembali secara hukum mandat batas masa jabatan delapan tahun, di Bangkok, Thailand, 24 Agustus 2022. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Thailand yang diskors Prayuth Chan-ocha akan menghadiri pertemuan di kementerian pertahanan pada Kamis ini, 25 Agustus 2022, sebagai menteri setelah Mahkamah Konstitusi membekukan jabatannya Rabu lalu.

Thailand kemungkinan berada dalam ketidakpastian selama beberapa pekan sebelum pengadilan memutuskan masa depan Prayuth Chan-ocha. Mahkamah Konstitusi menskorsnya dari jabatan puncak sambil menunggu peninjauan kembali batas masa jabatan yang diamanatkan secara konstitusional.

Pengadilan memutuskan untuk mendengarkan petisi dari partai oposisi utama yang menyatakan bahwa Prayuth, yang pertama kali berkuasa dalam kudeta pada 2014 ketika dia menjadi panglima militer, telah mencapai batas masa jabatan delapan tahun karena waktunya sebagai kepala junta harus dihitung.

Pengadilan menangguhkan Prayuth sampai Pengadilan memberikan putusan atas petisi tersebut. Belumk diketahui kapan keputusan akan diambil.

Prayuth belum memberikan komentar publik tentang keputusan pengadilan dan tidak jelas apakah dia akan berbicara tentang masalah itu pada hari Kamis.

Seorang juru bicara pemerintah mengatakan pada hari Rabu, Prayuth menghormati keputusan itu dan mendesak masyarakat untuk melakukan hal yang sama, dan pemerintah akan berjalan seperti biasa.

Wakil Perdana Menteri Prawit Wongsuwan, 77 tahun, juga seorang royalis dan mantan panglima militer yang memiliki hubungan dekat dengan Prayuth, mengambil alih sebagai pemimpin sementara.

Advertising
Advertising

Prayuth memerintah sebagai kepala dewan militer setelah ia menggulingkan pemerintah terpilih pada 2014.

Dia menjadi perdana menteri sipil pada 2019 setelah pemilihan yang diadakan di bawah konstitusi rancangan militer 2017 di mana batas delapan tahun untuk seorang perdana menteri ditetapkan.

Pemilihan umum Thailand berikutnya dijadwalkan pada Mei tahun depan.

Kontroversi atas masa jabatan Prayuth dapat menghidupkan kembali persaingan lama yang menjadi akar dari hampir dua dekade kekacauan politik, termasuk dua kudeta dan protes dengan kekerasan, yang secara luas berasal dari penentangan terhadap keterlibatan militer dalam politik dan tuntutan untuk perwakilan yang lebih besar seiring dengan tumbuhnya kesadaran politik.

Oposisi utama Partai Pheu Thai, yang mengajukan petisi, adalah partai yang dipaksa turun dari kekuasaan dalam kudeta 2014, ketika Prayuth menggulingkan perdana menteri Yingluck Shinawatra, saudara perempuan mantan perdana menteri dan taipan telekomunikasi Thaksin Shinawatra.

Yingluck maupun Thaksin, yang digulingkan dalam kudeta 2006, selarang tinggal di pengasingan di luar negeri.

Prayuth diminta mundur

Pemimpin Pheu Thai, Chonlanan Srikaew, menyerukan agar Prayuth mengundurkan diri.

"Demi negara, Jenderal Prayuth harus mengundurkan diri sehingga kita dapat memulai proses pemilihan perdana menteri berdasarkan konstitusi secepat mungkin," kata Chonlanan dalam sebuah posting di Facebook.

Pendukung Prayuth berpendapat bahwa masa jabatannya dimulai pada 2017, ketika sebuah konstitusi baru mulai berlaku, atau setelah pemilihan 2019, yang berarti bahwa ia tetap berkuasa hingga 2025 atau 2027, jika ia tetap mendapat dukungan di parlemen.

Bahkan jika pengadilan kemudian memutuskan masa jabatan Prayuth telah mencapai batasnya, koalisi yang berkuasa memiliki suara di parlemen untuk memilih perdana menteri berikutnya.

Reaksi publik terhadap penangguhan Prayuth diredam tetapi sekelompok kecil aktivis pro-demokrasi menyalakan kembang api di dekat kediaman perdana menteri pada Rabu malam dan bentrok dengan polisi.

Para pemimpin bisnis mengatakan gejolak politik dapat mengguncang kepercayaan investor terhadap ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara, Bangkok Post melaporkan, tetapi menambahkan bahwa sektor bisnis tetap "optimis".

"Apa pun yang terjadi pada perdana menteri, sektor bisnis tetap optimis bahwa ekonomi Thailand dapat mengelola pertumbuhan," kata Sanan Angubolkul, ketua Kamar Dagang Thailand.

Reuters

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

15 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

15 jam lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

2 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

2 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

2 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

4 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

5 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

5 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

6 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya