Karisma Yasser Arafat, Tokoh Pemimpin Pembebasan Palestina

Rabu, 24 Agustus 2022 15:45 WIB

Poster mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat. REUTERS/Abed Omar Qusini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada hari ini, 93 tahun yang lalu tepatnya pada 24 Agustus 1929 lahirlah Yasser Arafat, pemimpin besar asal Palestina yang memiliki tujuan untuk memerdekakan Palestina dari pendudukan Israel.

Melansir dari laman Britannica, Yasser Arafat lahir dengan nama Muammad Abd al-Raf al-Qudwah al-Husayni merupakan salah satu dari tujuh anak seorang pedagang kaya raya yang berasal dari keluarga al- Husayni yang merupakan salah satu keluarga terkemuka. Pada 1949, ia memulai studinya di bidang teknik sipil di Universitas Kairo. Saat menjadi mahasiswa, ia bergabung dengan Persatuan Pelajar Palestina dan menjabat sebagai presiden organisasi tersebut pada 1952 hingga 1956.

Pada 1954, ia dikaitkan dengan organisasi Ikhwanul Muslimin yang menjadi tokoh dibalik pembunuhan pemimpin Mesir, Gamal Abdel Nasser. Akibatnya, ia dipenjara karena dianggap menjadi salah satu simpatisan Ikhwanul Muslimin.

Pada Juli 1956, setelah dibebaskan dan lulus dari studinya di Universitas Kairo, ia kemudian ditugaskan menjadi tentara di Mesir selama krisis di Terusan Suez untuk melawan tentara Inggris.

Dilansir dari laman Britannica, Yasser Arafat lalu pergi ke Kuwait dimana ia bekerja sebagai insinyur dan mendirikan perusahaan kontraktornya sendiri. Kemudian pada 1959, ia mendirikan Fatah, sebuah organisasi politik dan militer bersama Khalil al-Wazir, Abu Iyad, dan Khalid al-assan. Organisasi ini memiliki doktrin dimana pembebasan Palestina merupakan urusan dari orang Palestina. Fatah melakukan operasi bersenjata pertamanya di Israel pada bulan Desember 1964 hingga Januari 1965.

Advertising
Advertising

Pada 1969, Yasser Arafat diangkat sebagai ketua komite PLO, Organisasi Pembebasan Palestina. Di dalam organisasi tersebut, selain Fatah dan Arafat sebagai pemain utama, terdapat gerakan pembebasan lainnya, seperti Front Pembebasan Nasional Aljazair, Front Rakyat Pembebasan Palestina, dan Front Demokratik Pembebasan Palestina.

Seluruh hidup dari Arafat tentang perjalanan yang ia lakukan terus-menerus, berpindah dari satu negara ke negara lain hanya untuk mempromosikan perjuangan Palestina dan selalu merahasiakan gerakannya, seperti yang ia lakukan terhadap setiap detail tentang kehidupan pribadinya. Bahkan pernikahannya dengan Suha Tawil, seorang warga asli Palestnia ia rahasiakan selama sekitar lima belas bulan.

Yasser Arafat biasanya bekerja hingga larut malam. Bahkan tak jarang, ia menerima kunjungan dari pemimpin dan jurnalis di tengah malam. Ia biasa hidup dengan gaya yang sederhana yang bahkan memberi para pendukungnya uang dan bantuan dari uang pribadinya. Terlepas dari kritik terhadap sikap otoriternya, dengan gaya kepemimpinannya ia berhasil mendapatkan popularitas yang luas di kalangan rakyatnya.

Selain itu, Yasser Arafat telah memulai kegiatan sosial kemanusiaan yang signifikan selain gerakan pembebasan Palestina, juga kepedulian untuk anak-anak difabel.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca: Reputasi Yasser Arafat Selama Lima Dekade Memimpin Palestina

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

40 menit lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

1 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

6 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

7 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

8 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

8 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

9 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

9 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

10 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

10 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya