AS Perintahkan Warganya Segera Tinggalkan Ukraina, Takut Serangan Rusia Meningkat

Reporter

Tempo.co

Selasa, 23 Agustus 2022 18:37 WIB

Warga mengunjungi pameran kendaraan dan senjata militer Rusia yang hancur jelang Hari Kemerdekaan di tengah serangan Rusia di Ukraina, di pusat Kyiv, Ukraina 21 Agustus 2022. REUTERS / Valentyn Ogirenko

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mendesak warganya untuk segera meninggalkan Ukraina. AS mengatakan pihaknya yakin Rusia sedang bersiap untuk menargetkan infrastruktur sipil dan pemerintah dalam beberapa hari ke depan saat perang mencapai kurun waktu enam bulan.

Peringatan itu menyusul larangan peringatan hari kemerdekaan oleh pemerintah dari Ukraina. Peringatan hari ulang tahun kemerdekaan akan jatuh pada Rabu, 24 Agustus 2022. Dikhawatirkan Rusia akan meningkatkan serangan terhadap Ukraina di hari kemerdekaan.

Di medan perang, Rusia melancarkan serangan artileri dan udara di wilayah Zaporizhzhia di tenggara Ukraina. Menurut militer Ukraina, pertempuan sengit terjadi di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.

Enam bulan setelah invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada Februari, ribuan orang tewas dan kota-kota hancur. Pasukan Rusia menguasai sebagian besar wilayah selatan, termasuk di sepanjang pantai Laut Hitam, dan sebagian wilayah Donbas timur. Perdamaian antara Rusia Ukraina kecil terjadi.

Kedutaan Besar AS di Kyiv mendesak warga AS untuk pergi jika mereka bisa. "Departemen Luar Negeri memiliki informasi bahwa Rusia meningkatkan upaya untuk melancarkan serangan terhadap infrastruktur sipil dan fasilitas pemerintah Ukraina dalam beberapa hari mendatang," kata kedutaan dalam sebuah pernyataan. Warga AS harus meninggalkan Ukraina sekarang dengan cara mereka jika aman.

Advertising
Advertising

Seruan AS ini bukan pertama kalinya. Peringatan dikeluarkan karena Ukraina dijadwalkan memperingati 31 tahun kemerdekaan dari pemerintahan Soviet.

Serangan itu juga diperkirakan diakibatkan oleh pembunuhan Darya Dugina, putri seorang ultra-nasionalis Rusia terkemuka, dalam serangan bom mobil di dekat Moskow pada hari Sabtu. Moskow menyalahkan pembunuhan itu dilakukan oleh agen Ukraina. Namun tuduhan itu telah dibantah oleh Kyiv.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy juga mengatakan Moskow bisa melakukan hal yang sangat buruk di hari kemerdekaan. Suasana di kota tetap tenang pada Selasa. Banyak orang masih berkeliaran di jalan-jalan dengan wajah tersenyum, namun terasa tanda-tanda peningkatan ancaman.

Pihak berwenang telah mengatakan kepada warga Ukraina untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan dari Selasa hingga Kamis. Pemerintah juga mendesak orang-orang untuk menanggapi peringatan serangan udara dengan serius dan mencari perlindungan ketika sirene berbunyi.

Presiden Polandia Andrzej Duda, salah satu pendukung terkuat Ukraina, berada di ibu kota pada hari Selasa. Ia dan Zelensky membahas dukungan lebih lanjut untuk Ukraina termasuk bantuan militer.

Baca: Intel AS Ingatkan Rusia Bakal Serang Habis-habisan Infrastruktur Ukraina

REUTERS

Berita terkait

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

12 jam lalu

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico alami percobaan pembunuhan. Begini respons pimpinan dunia seperti Putin, Zelensky, Joe Biden hingga Rishi Sunak.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

18 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya