Kuba Konfirmasi Kasus Cacar Monyet Pertama dari Turis Italia

Reporter

Tempo.co

Minggu, 21 Agustus 2022 11:00 WIB

Seorang perawat melakukan vaksinasi cacar monyet di Northwell Health Immediate Care Center di Fire Island-Cherry Grove, di New York, AS, 15 Juli 2022. REUTERS/Eduardo Munoz

TEMPO.CO, Jakarta - Kuba mengkonfirmasi kasus cacar monyet pertamanya pada Sabtu malam, kata kementerian Kesehatan Masyarakat seperti dilansir Reuters Ahad 21 Agustus 2022. Kasus pertama ini terdeteksi pada seorang turis yang tiba dari Italia pada pekan ini.

Pria Italia itu tinggal di rumah sewaan dan melakukan perjalanan ke berbagai tujuan di provinsi barat negara kepulauan Karibia itu sebelum jatuh sakit, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan singkat.

Dia meminta pertolongan medis pada Kamis setelah menunjukkan gejala, termasuk lesi kulit, dan kemudian mengalami serangan jantung. Pasien itu kini dalam kondisi kritis.

Beberapa jam sebelumnya, Indonesia juga mengumumkan kasus pertama cacar monyet. Kementerian Kesehatan mengatakan, terdapat salah satu warga negara Indonesia yang terkonfirmasi terkena cacar monyet.

Warga negara Indonesia yang terkonfirmasi cacar monyet adalah seorang laki-laki berusia 27 tahun. Berdasarkan penelusuran Kemenkes, laki-laki tersebut melakukan perjalanan ke luar negeri di tanggal 22 Juli, kemudian tiba di Jakarta pada 8 Agustus 2022.

Advertising
Advertising

Lalu pada tanggal 11 Agustus 2022, pasien tersebut mulai mengalami gejala awal. Kemudian pasien melakukan konsultasi di beberapa fasilitas kesehatan.

Setelah berkonsultasi, pada 18 Agustus 2022, pasien masuk ke salah satu rumah sakit milik Kementerian Kesehatan dan melakukan test PCR. Pada 19 Agustus 2022, hasil test PCR menyatakan pasien terkonfirmasi positif.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global, dengan 40.000 kasus yang dikonfirmasi, termasuk beberapa kematian, di lebih dari 80 negara di mana virus tersebut tidak endemik.

Baca juga: Kemenkes: Risiko Tertular Cacar Monyet karena Kontak Erat dengan Pasien

SUMBER: REUTERS

Berita terkait

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

2 jam lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

5 jam lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

8 jam lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

3 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

3 hari lalu

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

Penerapan FaceBoarding diharapkan mampu mengurangi jumlah antrean yang biasanya mengular di bandara

Baca Selengkapnya

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

5 hari lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

7 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

9 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

10 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

10 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya