Menlu Ukraina Ungkap Sulitnya Berdamai dengan Rusia

Kamis, 18 Agustus 2022 10:31 WIB

Militer Republik Rakyat Luhansk bersiap menembakan howitzer 2A65 Msta-B ke arah Soledar selama konflik Ukraina-Rusia di Wilayah Luhansk, Ukraina 13 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyatakan bahwa pihaknya siap menyelesaikan konflik dengan Rusia melalui jalur diplomatik. Akan tetapi, konsep diplomasi antara Ukraina dan Rusia sangat berbeda sehingga menghambat pembicaraan kedua negara.

"Rusia melihat negosiasi sebagai penerimaan ultimatum Rusia oleh Ukraina. Dan kami melihat negosiasi sebagai percakapan antara dua negara berdaulat tentang persyaratan penyelesaian (konflik) yang dapat diterima bersama," kata Kuleba saat jumpa pers virtual dengan wartawan Asia, Rabu, 17 Agustus 2022.

Kuleba mengatakan, saat Rusia mengubah pandangannya soal perundingan tersebut, negosiasi akan dibuka kembali. Ia menambahkan, Ukraina selalu berada dalam posisi bertahan dalam perang ini dan pihaknya tidak akan menyerang teritorial Rusia.

Perundingan Rusia-Ukraina telah digelar sejak 28 Februari 2022. Beberapa pertemuan diselenggarakan di Belarus, kemudian kedua pihak melanjutkan negosiasi dalam format konferensi video. Putaran pembicaraan offline berikutnya berlangsung di Istanbul pada 29 Maret 2022.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada 12 April 2022, mengatakan kepada wartawan bahwa Kyiv telah menyimpang dari perjanjian sebelumnya dan membuat proses itu menemui jalan buntu. Kantor Putin mengklaim bahwa Moskow telah menyerahkan rancangan dokumen kesepakatan yang jelas kepada Kyiv dan sedang menunggu tanggapan.

Advertising
Advertising

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut kedaulatan negaranya merupakan syarat mutlak dalam negosiasi perdamaian dengan Rusia. Dia ingin Rusia berhenti menjadi negara teroris dan mengakui kesalahan berdarah yang telah dilakukan di tanah Ukraina.

“Ini bukan sekadar agresi dari suatu negara, tetapi ini adalah perampokan paksa terhadap suatu wilayah. (Rusia) tidak boleh dibiarkan begitu saja tanpa hukuman," kata Zelensky saat bergabung secara virtual di forum publik yang digelar oleh think-tank Foreign Policy Community of Indonesia, Jumat, 27 Mei 2022.

Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022. Moskow mengatakan apa yang dilancarkannya sebagai sebuah operasi militer untuk denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.

Sudah hampir 6 bulan perang berlangsung, Rusia masih menggempur negara tetangganya itu. Negara-negara Barat mengecam Kremlin dengan menjatuhkan sanksi ekonomi dan mengirim bantuan senjata ke Ukraina.

Puluhan ribu orang tewas selama perang dan jutaan warga Ukraina pindah ke luar negeri untuk mengungsi. Barat menganggap Rusia melakukan genosida di Ukraina. Moskow berulang kali membantah serangannya menargetkan warga sipil.

Pertempuran Rusia dan Ukraina kini fokus di wilayah timur Donbas. Ukraina menyatakan tengah mempersiapkan serangan balasan di fase baru invasi Ukraina.

Beberapa waktu lalu, Putin meyakinkan operasi militernya berjalan sesuai rencana. Dia menegaskan tidak ada tekanan untuk menghentikan perang dalam waktu dekat.

Baca: Pekerja PLTN Zaporizhzhia Khawatirkan Keselamatan Dunia, Bisa Seperti Chernobyl

DANIEL AHMAD

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

3 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

6 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

4 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

6 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya